Macan Kumbang Berkeliaran di Aliran Lahar Gunung Semeru

Konten Media Partner
6 Februari 2022 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan seekor macan kumbang yang berkeliaran di sekitaran aliran lahar Gunung Semeru, di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Foto: BB TNBTS
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan seekor macan kumbang yang berkeliaran di sekitaran aliran lahar Gunung Semeru, di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Foto: BB TNBTS
ADVERTISEMENT
LUMAJANG - Media sosial dihebohkan dengan rekaman video yang menunjukkan penampakan macan kumbang berkeliaran di aliran lahar Gunung Semeru. Satwa kucing besar ini berkeliaran di di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
ADVERTISEMENT
Penampakan hewan bernama latin panthera pardus melas ini tertangkap kamera CCTV Relawan Pos Pantau Lahar Gunung Semeru. Tampak jelas satwa karnivora ini berjalan di sekitaran aliran lahar Gunung Semeru.
Dalam video lain, macan kumbang ini juga nampak berkeliaran di area permukiman yang telah ditinggal warga mengungsi sejak erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu.
Penampakan seekor macan kumbang yang berkeliaran di sekitaran aliran lahar Gunung Semeru, di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Foto: BB TNBTS
Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Syarif Hidayat membenarkan rekaman video tersebut. Pihaknya juga telah melakukan identifikasi dengan melihat ciri-ciri posisi jalan, morfologi pinggul dan ekor.
Syarif juga menuturkan bahwa kuat dugaan satwa yang terekam dalam video tersebut adalah macan kumbang yang diperkirakan berusia 3 hingga 5 tahun. Hal itu terlihat dari warnanya yang didominasi hitam, cara jalan, serta ekornya.
ADVERTISEMENT
"Dugaan sementara iya benar. Tinggi badan satwa endemis Semeru itu ada sekitar 20 cm. Diduga macan kumbang ini muncul di sana karena kelaparan setelah habitatnya rusak diterjang awan panas guguran Gunung Semeru," terang Syarif, pada Minggu (6/2/2022).
Lebih lanjut, pihaknya akan terus mengidentifikasi lagi serta mengawasi macan kumbang ini dengan memasang kamera trap di sekitar lokasi.
Pihaknya mengimbau warga agar tidak beraktivitas di wilayah tersebut, terlebih pada malam hari. ''Kami juga imbau warga untuk tidak melakukan tindakan apapun terhadap satwa tersebut,'' tegasnya.