Mahasiswa Bioteknologi UM Ciptakan Masker Wajah Berteknologi Enzim

MALANG – Kelompok PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan) dari Program Studi (Prodi) Bioteknologi Universitas Negeri Malang (UM) membuat masker wajah berteknologi enzim dari ekstrak daun bidara, cangkang telur dan getah pepaya. Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa ini mengolahnya menjadi sebuah produk kewirausahaan yaitu Bidara High Calcium and Enzyme Peel Off Mask yang bermanfaat merawat kesehatan kulit wajah.

Cangkang kulit telur ayam memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi yaitu kalsium karbonat sebesar 98,2 persen yang berperan dalam regenerasi sel dan mengatur pigmentasi kulit sehingga membuat kulit lebih putih dan cerah. “Manfaat lain dari kalsium untuk kulit yaitu membantu mengecilkan pori-pori, mencegah tanda-tanda penuaan, melembabkan kulit, dan mengobati iritasi. Selain itu, pada membran kulit telur terdapat protein berupa kolagen sebesar 10 persen yang berfungsi mempertahankan kekencangan kulit,” ujar Salsabila Kasta Hygiea Iswara, ketua tim PKM-K tersebut.

Pada daun bidara, mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin, dan terpenoid yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, sehingga baik untuk proses penyembuhan kulit berjerawat. Sedangkan, pada getah pepaya mengandung enzim papain yang berfungsi untuk mempercepat pengelupasan kulit mati dan merangsang regenerasi pembentukan jaringan kulit baru, sehingga berpotensi untuk mengobati bekas jerawat.

Salsabila membuat masker wajah ini bersama Baiq Feby Zulfiani dan Muhimmatul Aliyah, sesama mahasiswa angkatan 2019. Ide itu tercetus pada tahun 2020, saat ada tugas matakuliah studi literatur yang mewajibkan mahasiswa untuk membuat proposal PKM.

Masker wajah ciptaan mahasiswa U

Melalui tim bernama Rasium Beauty Care, lanjut Salsa, mereka mengajukan proposal dengan judul “ Bidara High Calsium and Enzyme : Masker Peel Off Perawatan Jerawat Berteknologi Enzim dengan Sentuhan Kearifan Lokal Indonesia”. Siapa sangka, di bawah bimbingan Dr. Hj. Evi Susanti, S.Si, M.Si. mereka lulus pendanaan PKM 2021 dan berhasil menciptakan sebuah masker wajah yang praktis, ramah lingkungan, dan aman digunakan.

Menurut Salsa, kombinasi ketiga bahan tersebut memberikan efek positif dan menggunakan bahan alami, sehingga tidak menimbulkan efek samping bagi penggunanya. “Terbukti pada saat dilakukan uji antibakteri, produk ini mempunyai sifat antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri penyebab infeksi jerawat,” jelasnya

Pelan tapi pasti, masker wajah ini kemudian dipasarkan melalui Instagram, Whatsapp, dan Shopee dengan harga Rp 15.000 per 20 gram dan menyasar masyarakat berusia 15 sampai 30 tahun. Kedepan, tim ini juga akan mencoba mempromosikannya melalui e-commerce lainnya guna menjangkau pasar yang luas.

“Kami harap produk ini bisa bersaing dengan pasar internasional guna memajukan produk lokal indonesia. Tentunya dari kami juga akan terus berinovasi mengembangkan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tandasnya. (ads)