Konten Media Partner

Mahasiswa Kedokteran UB Diduga Dibunuh dengan Palu dan Pisau

17 April 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Jatanras dan Inafis Polda Jatim melakukan olah TKP di kediaman terduga pelaku pembunuhan mahasiswa kedokteran UB. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Jatanras dan Inafis Polda Jatim melakukan olah TKP di kediaman terduga pelaku pembunuhan mahasiswa kedokteran UB. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Tabir kasus pembunuhan Bagus Prasetya Lazuardi (25), mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB), kian benderang. Terduga pelaku berinisial ZI, warga Kecamatan Klojen, Kota Malang, itu diduga membunuh korban menggunakan palu dan pisau.
ADVERTISEMENT
Dugaan itu muncul dari keterangan Ketua RT setempat yang menemani Tim Polda Jatim saat mengambil barang bukti palu dan pisau di kediaman ZI. Jatanras dan Inafis Polda Jatim juga telah melakukan reka adegan pada Jumat (15/4/2022).
"Kemarin Jumat sekitar pukul 23.00 WIB itu dari Polda juga ke sini, ZI posisi diborgol. Jadi malam itu saya didatangi Polda. Saya sebagai RT diminta jadi saksi kasus pembunuhan," ucap Ketua RT setempat, Riko Briliantino, pada Minggu (17/4/2022).
Dia mengaku langsung diajak ke rumah ZI untuk menjadi saksi bahwa aparat dari Polda Jatim itu mengambil barang bukti berupa palu dan pisau.
Saat itu, dia mengaku juga ada tiga reka adegan di rumah ZI, yakni mengambil palu dan pisau, memasukkannya ke dalam jok motor, dan janjian dengan orang di wilayah Kecamatan Sukun, Kota Malang.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya diajak ke rumah ZI waktu reka adegan dengan membawa angka-angka itu. Jadi saya menjadi saksi bahwa Polda telah mengambil barang bukti. Polda kemarin mengambil palu dan pisau. Saat itu ZI ada di rumah dan diborgol," bebernya.
"Saya gak tau polisi bicara apa saja. Tapi yang jelas ada rekonstruksi, ambil palu, dan memasukkan jok motor. Kemudian dia (ZI) janjian sama orang Sukun," imbuhnya.
Saat disinggung keberadaan mobil Toyota Innova milik korban, Riko mengaku tak mengetahui secara pasti apakah juga ada di rumah ZI atau tidak. Pasalnya, saat itu Tim Polda Jatim juga membawa lima mobil dan satu mobil Inafis.
Dia juga sempat mendapat pesan secara langsung dari ZI agar menjaga ibunya. "Dia bilang ke saya, tolong jaga ibu," ucapnya, menirukan pesan ZI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Minggu (17/4/2022) siang, Tim Jatanras dan Inafis Polda Jatim juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman ZI. Dalam proses itu, tampak belasan petugas keluar masuk rumah ZI. Petugas tampak datang membawa sembilan mobil yang salah satunya adalah mobil Inafis Polda Jatim.
"Jadi ini udah kedua kali Polda ke sini. Kalau penangkapannya saya gak tau kapan," ujar Riko.
Dia juga mengaku kaget bahwa salah satu warganya telah melakukan pembunuhan. Dia menilai ZI memang dikenal sebagai sosok yang jarang berbaur dengan warga sekitar. Dia bahkan juga tak mengetahui secara pasti kapan ZI telah menikah dengan istrinya.
"Dia memang warga asli sini tapi dia gak pernah sosialisasi sama warga. Mulai kecil juga seperti itu. Dia nikah itu aja gak ada laporan ke kami, tau-tau udah nikah aja. Saya lupa sejak kapan dia nikah, sekitar lima tahunlah," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau anak bawaan dari istrinya ZI itu katanya kuliah di UB. Anaknya dua, tapi saya jarang lihat mereka," tandasnya.