Konten Media Partner

Mainan Edukasi Kain Flanel Potensial Jadi The Next Lego

9 November 2020 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mainan edukasi dari kain flanel FunLearning_id dari Malang yang diapresiasi Kemenristek Brin. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Mainan edukasi dari kain flanel FunLearning_id dari Malang yang diapresiasi Kemenristek Brin. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Mainan edukasi bikinan Arek Malang, FunLearning-id, mendapat apresiasi Kementerian Riset dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek Brin) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karya ini masuk jajaran 10 besar nominator peraih Anugerah Inovasi Indonesia 2020. Satu-satunya dari Malang dan menyingkirkan lebih dari 90 peserta lain se-Indonesia.
Bahkan, mainan edukasi yang terbuat dari limbah sisa kain flanel ini, digadang-gadang bakal menjadi The Next Lego-nya Indonesia.
Novia Maulina. Foto: Ulul Azmy
''Itu yang saya gak nyangka. Mereka (Ristrek Brin) bilang kalau mainan ini bisa jadi The Next Lego Indonesia. Karena gak hanya sekedar mainan, tapi juga mengasah otak. Sama kayak Lego,'' ungkap Founder FunLearning_id, Novia Maulina (31), pada Senin (9/11/2020).
Perlu diketahui, Anugerah Masyarakat Inovatif ini diberikan sebagai apresiasi kepada masyarakat umum (grassroot) atau startup kreatif dan inovatif dalam menghasilkan karya bermanfaat.
Nantinya, pemenang mendapat pendampingan pengembangan usaha dan dipatenkan HKI-nya (Hak Kekayaan Intelektual).
Mainan edukasi dari kain flanel FunLearning_id dari Malang yang diapresiasi Kemenristek Brin. Foto: Ulul Azmy
Mainan Jajan Tradisional, Isi Piringku, dan Anatomi Tubuh, kata Via, mendapat apresiasi positif dari panitia. Disana, anak dituntun untuk belajar ilmu pengetahuan dasar tentang biologi, asupan gizi, hingga kearifan lokal. Dan, masih ada banyak lagi mainan edukasi lainnya.
ADVERTISEMENT
"Seperti Program Isi Piringku itu kan juga se-visi dengan kampanye baru dari Kemenkes sebagai pengganti semboyan 4 sehat 5 sempurna. Value lebihnya disitu. Jadi bisa semacam menjadi media baru dalam sistem pembelajaran anak-anak,'' terangnya.
Lebih jauh, dia akan mencoba mempresentasikan mainan ini untuk dipakai di sekolah-sekolah sebagai metode pembelajaran baru. Atau paling tidak, bisa jadi opsi orang tua sebagai media pembelajaran buat anak.
"Semua hal pada dasarnya bisa disampaikan melalui mainan flanel ini sih,'' tambahnya.
Kedepannya dia berharap, usaha kecilnya ini bisa membuka peluang kerjasama dengan banyak pihak, khususnya memberdayakan warga ibu-ibu dan crafter lokal setempat agar memberikan nilai ekonomis baru.
"Menciptakan peluang lapangan kerja baru. Selain itu juga sebagai alternatif memanfaatkan limbah sisa kain bernilai ekonomis,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT