Mbah Kadet, Pria 102 Tahun Penemu Pantai Bajulmati di Malang

Konten Media Partner
31 Agustus 2020 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mbah Kadet. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Kadet. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Pantai Bajulmati memang bukan destinasi wisata baru di Kabupaten Malang. Namanya sudah tersohor dimana-mana. Terkenal akan kebersihan dan konservasi penyu.
ADVERTISEMENT
Namun, sedikit orang yang tahu bagaimana kisah ditemukannya Pantai Bajulmati di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang ini.
Tugumalang.id berhasil bertemu dan berbincang dengan juru kunci sekaligus salah seorang penemu Pantai Bajulmati. Namanya adalah Kadet, usianya kini sudah menginjak 102 tahun.
Mbah Kadet (kanan). Foto: Rizal Adhi
Sambil memakai tongkat berbentuk ular, pria yang akrab disapa Mbah Kadet ini mengaku menemukan Pantai Bajulmati di tahun 1931.
"Dulu saya buka Pantai Bajulmati itu ya sudah seperti itu, waktu itu teman saya ada 9 orang pada tahun 1931," ujarnya, pada Senin (31/8/2020).
Mereka bersepuluh awalnya melihat-lihat kondisi hutan setelah banjir besar. Sekaligus ingin menebang salah satu pohon untuk kebutuhan pembangunan rumah.
"Bersepuluh saya rencananya mau menebang salah satu pohon setelah ada banjir besar di muara sungai," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Setelah menemukan sebuah pohon besar yang cocok, kesepuluh orang tersebut lantas langsung memotongnya. "Setelah pohon roboh, ternyata ada bajul (buaya) besar. Jaraknya sekitar 6 meter dari pohon tersebut," kenangnya.
Dari situlah, mereka menamakan pantai tak bernama di dekat penemuan buaya tersebut menjadi Pantai Bajulmati.
"Dari situlah kita bersepuluh sepakat untuk memberikan nama Pantai Bajulmati di sini. Jadi sesuai, pantai yang ada bajul (buaya) ditemukan mati," papar pria kelahiran 1918 ini.
Terakhir, Mbah Kadet meyakinkan, jika wisatawan tidak akan melihat kejadian aneh di Pantai Bajulmati selama bersikap sopan. "Kalau di sini kalau sopan tidak akan terjadi apa-apa," ujarnya.