Melihat Bagaimana Desa Wisata Purwodadi di Malang Bertahan di Tengah Pandemi

Konten Media Partner
25 Mei 2020 12:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana pantai di Desa Wisata Purwodadi, Kabupaten Malang saat sebelum COVID-19. Foto: ben
MALANG-Pandemi global COVID-19 merupakan pukulan telak bagi bisnis di segala sektor. Tak terkecuali bagi sektor pariwisata di Kabupaten Malang yang harus ditutup sementara sejak 26 Maret 2020 lalu. Belum diketahui sampai kapan penutupan itu akan berakhir.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang terdampak adalah Desa Wisata Purwodadi, Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Warfa di desa ini, sejak 26 Maret 2020 praktis sudah tidak ada pemasukan dari sektor pariwisata.
Oleh sebab itu, masyarakat pesisir di sana harus putar otak untuk mencukupi kebutuhan ketika sudah tidak ada lagi wisatawan yang mengunjungi desa mereka.
Ads.
"Sesuai surat edaran dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Desa Purwodadi langsung menutup total dan tidak menerima pengunjung sama sekali. Sehingga memang tidak ada pemasukan sama sekali sejak 26 Maret 2020 itu," ucap Ketua Pokdarwis Desa Purwodadi, Mukhlis pada 26 April 2020 di Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten malang.
Ads.
Padahal satu homestay bisa mendapatkan laba 1-2 juta setiap bulan. Dan total ada sekitar 21 homestay di Desa Purwodadi.
ADVERTISEMENT
Mukhlis mengatakan jika beberapa warga memang sudah beralih menjadi petani saat ini, tapi ada beberapa guide yang hanya mengandalkan pendapat dari situ.
"Untuk warga yang hanya mengandalkan usaha home homestay atau guide itu kita arahkan untuk memancing saat ini," terangnya.
Ads.
Didampingi itu, Pokdarwis Desa Wisata Purwodadi sendiri harus menerima banyak pembatalan trip baik wisatawan lokal sampai mancanegara selama masa Pandemi COVID-19 ini.
"Kita seharusnya saat ini menerima 3 orang tamu dari kota Freiburg, Jerman tapi harus batal karena Corona," ungkapnya sambil mengelus kepala.
Padahal, dalam satu bulan Desa Wisata Purwodadi biasa menerima pengunjung sekitar 1.000 orang untuk wisatawan lokal saja.
Ads.
Mukhlis berharap, agar Pandemi COVID-19 ini segera berakhir dan kegiatan pariwisata berjalan normal. "Perahu bisa memuat wisatawan lagi, warung-warung bisa berjualan, dan pemandu wisata dapat bekerja sehingga mendapatkan penghasilan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Desa Wisata Purwodadi atau akrab dipanggil Desa Bowele ini adalah desa wisata ke-13 di Kabupaten Malang.
Ads.
Desa ini memiliki gugusan pantai yang indah, ombak yang bagus untuk surfing, air terjun Banyu Anjlog dan adat istiadat yang masih terjaga seperti kesenian tradisional.
Tradisi larung saji masih dipertahankan sampai saat ini, dan sudah 32 kali dilaksanakan setiap bulan September.
Lalu ada juga Pencak Silat, Jaranan, Warok yang masih dijaga baik untuk acara besar maupun latihan.
Untuk biaya masuk hanya dipungut Rp 10.000,- saja. Dan ada 21 homestay dengan standar yang sudah ditetapkan dinas pariwisata dengan biaya 110 ribu sampai 150 ribu rupiah per malam.
Reporter : Rizal Adhi Pratama
ADVERTISEMENT
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!