Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Melihat PSBB ala Desa Selorejo, di Malang, Bermodal Rp 750 Juta dari Kas Desa
6 Mei 2020 19:24 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG – Sejak Senin (4/5), Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang memilih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara mandiri. Disebut PSBB mandiri, karena meski secara legalitas di Kabupaten Malang belum melakukan PSBB, tapi pihak desa melakukan PSBB secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Terhitung Senin lalu hingga 14 hari kedepan, aparat desa menggencarkan pengawasan.
"Kami sudah rapatkan dengan semua pihak, tokoh masyarakat, dan kami pemerintah desa, sepakat PSBB mandiri,” kata Kepala Desa Selorejo Bambang Suponyono, Selasa (6/5).
Keputusan tersebut dilakukan pasca satu warga dinyatakan positif corona usai swab test 30 April lalu. PSBB yang dilaksanakan, Bambang menjelaskan, desa menerapkan satu pintu akses keluar masuk setiap hari. Selain warga Selorejo, dilarang masuk, jika tidak ada kepentingan mendesak. Warga juga diwajibkan mengenakan sarung tangan dan masker selama beraktifitas di luar rumah.
“Kami masih kekurangan suplai sarung tangan saja,” ujarnya.
Namun pihaknya sudah memberdayakan pengusaha konveksi di Selorejo untuk memenuhi kebutuhan sarung tangan dan masker. Meski begitu kata Bambang, para petani mendapat kelonggaran aturan, untuk tetap bertani memenuhi kebutuhan pangan.
ADVERTISEMENT
“Warga yang tidak bisa kerja karena dampak ini, kami bantu sembako. Ada sekitar 500 keluarga kami bantu beras,” jelasnya.
Desa Selorejo menganggarkan Rp 750 juta dari Pendapatan Asli Desa. Total kata Bambang, dana tersebut dibelanjakan sebanyak 5 ton beras. PSBB kata dia, diharapkan dapat menekan dan meniadakan sebaran virus corona di Selorejo.
Editor: Fajrus Sidiq
Live Update