Mencicipi Es Campur Legendaris di Kota Batu

Konten Media Partner
5 Mei 2019 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohammad Said saat melayani pembeli di gerobak es campurnya.
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Said saat melayani pembeli di gerobak es campurnya.
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID - Kota Batu, Malang, Jawa Timur, tak hanya terkenal dengan keindahan pariwisatanya, namun juga kulinernya. Salah satu yang cukup legendaris adalah Es Campur Tempo Doeloe yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kota Batu. Disebut legendaris lantaran es campur tersebut sudah dijajakan sejak 65 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Kulo (saya) sudah berjualan mulai tahun 1954, tepatnya mulai tanggal 7 Agustus 1954,” ucap Mohammad Said, pemilik sekaligus penjual es campur tersebut.
Semangkuk Es Campur disajikan dengan berbagai varian isi. Ada potongan roti, agar-agar, mutiara, tape ketan, kolang kaling, sirup merah dan susu.
”Dari dulu saya mulai berjualan memang tidak pernah di warung. Hanya menggunakan gerobak ini, tidak ada yang berubah, cuman saja gerobaknya saja yang sudah ganti,” terang pria yang kini berusia 81 tahun tersebut.
Satu porsi es campur legendaris ini dihargai Rp 5 ribu. Dalam satu hari ada 300 porsi yang bisa laku.
Dalam satu hari, Said bisa menghabiskan 300 porsi es campur. "Tiang sadean mboten mesti (orang jualan tidak tentu) kadang 300 mangkuk kadang bisa lebih,” terangnya.
Untuk harga, anda tak perlu khawatir, sebab es campur disana dibandrol terjangkau. Per porsi dihargai Rp 5 ribu.
ADVERTISEMENT
"Kadang kalau ada anak sekolah beli tapi hanya punya uang Rp 2 ribu ya tetap saya kasih, orang saya jualan niatnya ibadah,” terangnya.
Rofiqotul, salah satu pelanggan es campur tersebut mengaku sudah sering ke sana sejak memulai kuliah di Malang.
"Saya sudah berlangganan disini mulai kuliah di Malang sampai kerja. Saya percaya kalau es campur disini tidak ada campuran bahan kimianya, soalnya banyak lebah yang mengerubungi. Biasanya saya datang ke sini malam, kan es campur buka sampai malam,” terangnya.
Reporter: Rezza Doa Lathanza
Editor: Irham Thoriq
Foto: Rezza Doa Lathanza