Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Malang - Labas Gitar, begitu biasa orang mengenal tempat pembuatan gitar yang terletak di Jalan Candi gang 3A nomor 9, Kota Malang. Meski tempat membuat gitar itu hanya berukuran kurang lebih 3x5 meter, namun gitar buatan buatan tempat tersebut sudah banyak dipesan oleh para musisi di Malang, bahkan dijual hingga ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Pemilik tangan terampil itu adalah Muhammad Fauzi, seorang warga asli Kota Malang yang telah memulai membuat gitar sejak tahun 1988. Awalnya, ia hanya suka bermain gitar bersama dengan para teman-temannya hingga kemudian ia membuat sendiri gitar tersebut.
"Pesanan pertama tahun 1988, awalnya ya suka aja main gitar, ngeband sama temen-temen terus nyoba buat," ungkapnya.
Gitar buatan Fauzi itu sudah pernah dibawa pemesannya ke Malaysia, Jerman, dan juga Australia. Ia mengaku gitarnya telah dipesan oleh banyak orang di seluruh Indonesia, mulai Sabang hingga Merauke.
Ia mengaku bahwa jika hampir semua musisi di Malang raya memesan gitar di tempatnya.
“Kalau musisi di Malang semua pasti tau Labas Gitar, dan hampir semua pesan di saya,” ungkap Fauzi.
ADVERTISEMENT
Fauzi tak pernah menjual gitarnya dengan skala besar. Dalam satu bulan ia hanya membuat paling banyak 3 gitar saja. Ia mengatakan bahwa ia ingin menjaga kualitas gitar buatannya itu.
“Lima tahun lalu pernah produksi massal, cuma gak jalan karena kalah saingan,” ungkap pria berumur 47 tahun itu.
Sebab, bukan sembarang gitar yang ia buat. Gitar buatannya merupakan pesanan para pelanggan yang memang gitaris. Sehingga Fauzi hanya menerima pesanan custom dari para pemesan.
Para pemesan yang datang akan berdiskusi terlebih dahulu kepada Fauzi. Terkait model gitar seperti apa yang diingkan, menggunakan bahan apa, hingga melodinya seperti apa.
“Kalau pesenan kan sesuai selera, karakter suara dapat dibentuk, bahan juga bisa milih,” ungkap Fauzi.
ADVERTISEMENT
Beragam jenis gitar ia buat mulai dari gitar akustik, gitar listrik, ukulele, dan alat musik dawai lainnya. Bahan yang ia gunakan pun bukan sembarang bahan, ia menggunakan kayu mahoni, mabel dan cyprus. Bahan-bahan itu lah yang membuat gitar buatan Fauzi berbeda dengan gitar yang ada di toko-toko.
Ia merupakan satu-satunya perajin gitar akustik di Malang. Namun, untuk gitar elektrik ia bukan satu-satunya di Malang.
“Kalau akustik cuma saya saja, kalau untuk elektrik banyak,” ujarnya.
Harga gitar buatannya ia banderol dengan harga Rp 3 juta hingga Rp 15 juta untuk gitar akustik, dan Rp 3 juta untuk gitar elektrik. Harga ini tergolong murah jika dibandingkan dengan harga di pasaran dengan bahan dan suara yang sama.
ADVERTISEMENT
Selama ini, Fauzi hanya memasarkan di media sosial. Bahkan media sosialnya itu saat ini sudah vakum. Meski begitu, banyak orang yang selalu datang ke tempat ia nembuat gitar tersebut.
Ia mengaku pesanannya akan melonjak setelah lebaran dan tahun ajaran baru. Karena, di tahun ajaran baru banyak mahasiswa luar Malang yang datang memesan gitar di tempatnya. Dalam satu bulan ia bisa mendapat 16 pesanan. Namun, ia hanya mampu membuat 2 gitar dalam satu bulan, sehingga para pemesan tersebut harus rela menunggu.
Fauzi mengatakan bahwa saat ini ia kalah saingan dengan produk buatan Cina dan Taiwan . Namun, ia mengakui kualitas produk buatannya lebih bagus buatannya. Dari bahan saja lebih bagus bahan yang digunakan Fauzi.
ADVERTISEMENT
Reporter : Khusnul Hasana
Live Update