Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Mengenal Gus Idris, Kiai dari Malang yang Islamkan Pasien Usai Pengobatan
13 Juli 2020 10:27 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Kalau banyak orang Malang tidak mengenal Muhammad Idris Al-Marbawy atau Gus Idris, itu wajar. Karena kata Gus Idris sendiri, dia lebih di kenal di luar Malang. Seperti di Kalimatan, Surabaya, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Ya, Gus Idris merupakan seorang kyai dari Pesantren Thoriqul Jannah Babadan Ngajum Kabupaten Malang, yang istimewa. Pengobatan alternatif yang dijalankannya, membuat pasien yang beragama non islam, jadi muallaf dan ikut dakwah Gus Idris.
Apa keistimewaan Gus Idris? Melihat dari video youtube Gus Idris Official yang diikuti lebih 434 ribu subscriber, tentu bisa disebut dia seorang influencer.
Ya, kyai merupakan seorang influencer, atau pendakwah. Namun, dakwah kyai berumur 30 tahun itu berbeda dari kebanyakan kyai pada umumnya. Kyai dari Ngajum itu mengajak para pasien bersalawat dan mengagungkan keesaan Allah SWT.
Dakwah Gus Idris sudah menasional. Dia menceritakan, awal mula dakwahnya dimulai 5 tahun lalu, atau sekitar tahun 2014-2015. Awalnya, Gus Idris memang membuka pegobatan di pesantrennya. Sedikit demi sedikit pasien datang, hingga saat ini sudah tak terhitung pasien yang datang dan sembuh.
ADVERTISEMENT
“Semoga pertolongan dari Allah SWT,” ujarnya pada Minggu (12/7/2020).
Nah, Gus Idris semakin dikenal sejak mengunggah video proses pengobatan pasien di akun youtube, baru-baru ini. Sejak saat itu banyak subscriber yang semakin tahu, Gus Idris seorang kyai dan aktif melakukan pengobatan penyakit-penyakit non-medis.
Misalnya, seperti video seorang ibu yang tidak kunjung melahirkan, padahal usia kehamilan sudah 3 tahun lamanya. Atau bagaimana Gus Idris yang atraktif menghadapi seorang dukun di Pakis Malang, pasca mendapat pengaduan dari mahasiswi yang dilecehkan dukun tersebut.
Namun aksi-aksi yang seperti itu, kata Gus Idris, tidak semua direkam dan diunggah di akun youtube. Selain itu, pengunggahan video juga berdasarkan izin dari pasien.
“Seperti saya bilang, dakwah sudah mulai lima tahun lalu. Saya aktif buka pengajian-pengajian, tabligh akbar, majelis ta’lim Thoriqul Jannah. Lambat laun kemudian ada jamaah yang berobat, ya saya bantu. Tapi saat itu tidak kami video. Kalau unggah di youtube, itu baru-baru ini saja karena lockdown pandemi corona,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat sejumlah daerah ramai-ramai PSSB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Gus Idris mengaku pengajian akan tidak efektif jika tetap dilangsungkan. Maka dia mengunggah video proses pengobatan di youtube sebagai alternatif dakwah, selama masa corona.
Awalnya, pihaknya hanya ingin membuat program youtube tentang kejadian mistik yang mengganggu manusia dan sekitarnya. Misalnya, apakah suatu kecelakaan di jalan raya merupakan gangguan makhluk halus atau bukan.
Gus Idris mengenang, respon video pertama langsung disambut baik para penonton. Maka dia semakin rutin mengunggah video.
“Sekarang tim saya menanayangkannya secara live, langsung. Karena banyak permintaan jamaah, mau melihat pengobatan secara live,” imbuhnya.
Gus Idris mengaku, official akun youtube yang baru dibuat tersebut sudah menghasilkan uang yang lumayan, karena banyaknya kunjungan viewers. Namun uang tersebut tidak masuk kantongnya, dia langsung membelikan semen dan material untuk pengembangan pembangunan pesantren.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kyai yang dikenal sebagai tukang sweeping dukun itu akan terus berdakwah, meskipun corona menghantui dimana-mana. Bahkan, jam terbang Gus Idris sangat padat. Hampir setiap hari dia keluar kota mendatangi sejumlah pasien. Gus Idris berada di pondok ketika akhir pekan, atau saat pengajian malam mingguan.
Gus Idris menyebut, dakwahnya dia lakukan sebagai pengabdian kepada Allah SWT. Putra dari Kyai Rodyallah ini ingin terus berdakwah hingga akhir hayatnya. Karena hidup kata dia, adalah tempat mengabdi kepada Allah SWT.
Nah, dari pengobatan alternatif yang dijalankannya, Gus Idris menyebut sudah ada belasan orang non-muslim yang menjadi muallaf pasca dilakukan pengobatan. Mulai dari Hongkong, Macau, Kalimantan, Bali, Surabaya, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya. Dari berbagai persoalan hidup, mistik, dan banyak kasus lain, seolah sudah akrab dengan Gus Idris. Karena dia memang menangani kasus-kasus yang seperti itu.
ADVERTISEMENT
“Terbaru, kemarin di Sidoarjo. Kami islamkan pasien. Kami beri nama dia Muhammad Sulton Karim,” kata Gus Idris.
Sulton awalnya seorang non-muslim. Bahkan informasinya, pria Sidoarjo itu dulu seorang gigolo. Kemudian masuk islam karena menikah dengan muslimah. Namun masalah terus terjadi dalam rumah tangga mereka. Sulton kemudian kembali menganut agamanya terdahulu. Namun masalah-masalah hidup tak kunjung usai. Kemudian bertemu dengan Gus Idris. Dan Sulton memilih masuk islam kembali.
“Sekarang orangnya aktif ikut pengajian di Malang,” bebernya.
Namun dakwah Gus Idris tidak selalu berjalan mulus. Ada saja rintangan yang menghalangi. Misalnya, sejumlah netizen yang mencibir bahwa video unggahan Gus Idris adalah setingan. Tidak hanya itu, Gus Idris dan tim pernah ditolak oleh manajemen hotel di Banyuwangi. Gus Idris yang awalnya mendapat izin melakukan pengobatan di hotel, kemudian dilarang, tanpa sebab yang dijelaskan. Pengobatan akhirnya dilakukan di area pondok di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sudah banyak pasien yang datang ke Ngajum untuk bertemu Gus Idris. Bahkan setiap harinya, ada lebih 100 pasien yang antre. Sehingga pasien dari luar kota, numpang tidur di teras warga untuk tertib antrean. Jika sudah membeludak begini, pelayanan pengobatan bisa lanjut hingga pukul 02.00 dini hari. Atau sebelum salat tahajjud.
“Perlu saya katakan, mau pasien parah atau tidak, kami tidak bertarif,” pungkasnya.
Reporter: Fajrus Sidiq