Mengenal Perjuangan KH Masjkur, Pahlawan Nasional Asal Malang

Konten Media Partner
8 November 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH Masjkur saat masih hidup. Foto: dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti.
zoom-in-whitePerbesar
KH Masjkur saat masih hidup. Foto: dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, Presiden Joko Widodo menetapkan beberapa pejuang kemerdekaan sebagai pahlawan nasional.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah pejuang asal Malang yakni KH Masjkur. Adapun KH Masjkur adalah salah satu tokoh panglima Laskar Sabilillah. Bersama kiai-kiai lain, KH Masjkur menjadi komando laskar kiai yang bernama Laskar Sabilillah. Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah bangsa ini, Laskar Sabililillah beserta laskar-laskar lain seperti Laskar Hizbullah dan Laskar Rakyat turut memberikan sumbangsih besar dalam perjuangan kemerdekaan. Salah satunya, mengusir penjajah dari Surabaya.
Selain itu, KH Masjkur adalah pendiri Yayasan Sabilillah, sekaligus sebagai Ketua Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) pertama.
KH Masjkur saat masih hidup. Foto: dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti.
Prof Dr Mas'ud Said P.hD, Ketua III Yayasan Sabilillah Malang mengatakan, ditetapkannya KH Masjkur adalah perjalanan panjang. Pengusulan dan pengurusan berkas pahlawan nasional, sudah dilakukan sejak lama, tepatnya di tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Adapun pengusulnya adalah masyarakat Malang Raya, yang diinisiasi oleh Yayasan Sabilillah Malang, Unisma, LP Ma'arif NU dan sejumlah elemen lain.
"Proses pengusulan itu melalui Dinas Sosial yang ditujukan ke Kementerian Sosial, serta mengikutsertakan dukungan oleh Gubernur Jatim, Bupati Malang, Wali Kota Malang, Walikota Batu dan tokoh tokoh di Malang Raya," ucap Mas'ud Said, Jumat (8/11).
Menurutnya, ada banyak penilaian dari penghargaan tersebut, mulai dari karya seperti buku-buku dan bukti sejarah ditelisik lewat unsur kecendikiawannya, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, pimpinan perguruan tinggi terutama Unisma, UIN Malang, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang dan Universitas Raden Rahmat (Unira) Malang.
"Sebanyak tujuh buku tentang beliau, sejarah perjuangan beliau mulai dari tim 9 UUD 45, sampai perjuangan 10 November 1945 telah berhasil diterbitkan," ungkap pria yang juga ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Mas'ud Said menambahkan bahwa penghargaan tersebut merupakan penghormatan untuk masyarakat Malang Raya dan NU, khususnya pihak keluarga Singosari, Yayasan Al Ma'arif Singosari, keluarga besar Pesantren Bungkuk, dan terutama kepada KH M Tholchah Hasan yang menginisiasi.
"Saya berharap semoga semangat berjuang kita, keikhlasan kita, daya khidmad kita bisa meniru para alim ulama seperti KH Masykur," pungkasnya.
Reporter : ali dan ghufron.