Mengenal Tyovan Ari, Mantan Hacker yang Jadi Ketum Himpunan Pengusaha Nahdliyin

Konten Media Partner
12 Maret 2022 21:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tyovan Ari Widagdo. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Tyovan Ari Widagdo. Foto: dok
ADVERTISEMENT
Pengusaha yang pernah masuk daftar 30 Under 30 Majalah Forbes Asia, Tyovan Ari Widagdo kini resmi menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN).
ADVERTISEMENT
Ia menang secara aklamasi di Konferensi Nasional Luar Biasa (Konfernaslub) HPN yang dilaksanakan di Semarang, pada Minggu (6/3/2022).
Kemenangan ini bakal ia jadikan sebagai kesempatan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pada umumnya dan ekonomi nahdliyin pada khususnya.
"Mayoritas masyarakat Indonesia ini nahdliyin. Kalau kami bisa meningkatkan tata perekonomian mereka melalui HPN ini, secara tidak langsung kami berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional," ujarnya.
Tyovan merupakan salah satu pengusaha muda bidang teknologi informasi (TI) di Indonesia yang sukses dan diakui dunia. Siapa sangka, Tyovan berasal dari Wonosobo dan belajar TI di warnet dengan uang sakunya yang terbatas.
Ketertarikannya pada TI sudah ada dan tumbuh sejak ia masih duduk di bangku SMP. Sepulang sekolah, ia senang main ke warnet dan mengutak-atik komputer yang ada di sana. Dari bilik warnet tersebut, ia pernah meretas situs SMAN 78 Jakarta hingga membuat virus komputer.
ADVERTISEMENT
Ia menyadari kemampuannya bisa dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan. Karir Tyovan sebagai pengusaha dimulai saat ia berusia 17 tahun dengan mendirikan perusahaan teknologi yang fokus pada sistem informasi dan website bernama Vemobo. Klien pertamanya adalah pemerintah setempat yang meminta Tyovan untuk menggarap proyek senilai Rp 25 juta.
Saat ini, Vemobo masih eksis dengan mengantongi nama-nama besar sebagai klien mereka seperti Telkom Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Telkomsel, hingga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Meski berhasil berbisnis sejak duduk di bangku SMA, Tyovan tak ragu untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Iapun pindah ke ibukota dan berkuliah di Binus University jurusan Software Engineering.
Selain bisnis dan kuliah, Tyovan juga kerap mengikuti kompetisi bergengsi di tingkat internasional. Salah satunya adalah kompetisi inovasi dalam teknologi yang diselenggarakan oleh Stanford University di Amerika Serikat. Dalam kompetisi itu, Tyovan berhasil masuk lima besar.
ADVERTISEMENT
Selain Vemobo, Tyovan juga mendirikan aplikasi belajar bahasa yang saat ini populer di kalangan anak muda di Indonesia, Bahaso. Aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2015 dan tak lama kemudian mendapat suntikan dana sebesar $ 500 ribu atau sekitar Rp 7 miliar.
Keberhasilan Tyovan dalam mengelola bisnis TI tak berhenti sampai di situ. Di tahun 2017, ia masuk ke dalam daftar 30 Under 30 Majalah Forbes Asia. Sebuah daftar bergengsi berisi anak-anak muda berusia di bawah 30 tahun yang memiliki pengaruh dan inovasi di bidangnya masing-masing.
Tyovan juga masuk dalam 100 Top World Global Young Innovator dari YouNoodle yang berbasis di Silicon Valley, komplek perusahaan TI ternama dunia di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan bisnis, memperkaya ilmu dan jaringan itu penting. Untuk itu, Tyovan juga aktif di HPN. Sebelum terpilih menjadi ketum, Tyovan menjabat sebagai Ketua III Dewan Pengurus Pusat (DPP) HPN selama satu tahun.
Salah satu misi Tyovan adalah menjadikan HPN sebagai lokomotif yang bisa menarik para pengusaha nahdliyin agar semakin tumbuh dan berkembang.
"HPN kami siapkan agar bisa menjadi lokomotif yang bisa menggeret mereka (pengusaha) untuk naik level. Yang sebelumnya pengusaha mikro bisa jadi pengusaha kecil, kemudian yang sebelumnya kecil bisa jadi pengusaha menengah, dan pengusaha menengah bisa jadi pengusaha besar," harap pria berusia 32 tahun ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dia menyiapkan empat program unggulan. Program pertama adalah memperbaiki tata kelola organisasi sehingga HPN semakin kuat. Kedua, menjadikan HPN sebagai tempat berjejaring antar anggota maupun dengan pihak eksternal agar tercipta kebermanfaatan dan kolaborasi.
ADVERTISEMENT
Program ketiga adalah memberikan akses permodalan bagi anggota HPN. Program keempat yang tak kalah penting adalah mengadakan HPN Academy bagi para anggota agar pengetahuan bisnis mereka semakin bertambah.
"Dalam bisnis, selain modal ada faktor-faktor lain yang sangat penting yaitu kapasitas knowledge. Jadi nanti ada HPN Academy untuk mengedukasi mereka (anggota HPN) agar pemahaman bisnisnya seperti manajemen dan marketing itu upgrade," papar Tyovan.
Dalam memimpin HPN, Tyovan berharap bisa memaksimalkan potensi HPN sesuai dengan harapan orang-orang yang mendukungnya.
"Teman-teman sangat bersemangat untuk ada perubahan di HPN. Mayoritas pengurus wilayah dan pengurus cabang di Indonesia itu mendukung dan mendoakan saya agar memimpin HPN," terangnya.
Tentu, itu bukan berarti kinerja HPN sebelumnya buruk. Tyovan mengatakan bahwa selama ini, HPN sudah berjalan dengan baik, namun ada potensi lebih besar yang bisa dikembangkan.
ADVERTISEMENT
"Ini yang diharapkan teman-teman di HPN agar kendaraan yang punya potensi besar ini sesuai dengan tempatnya," pungkasnya.