Mengintip Andis Batik, Pioner Batik Druju yang Digandrungi Pejabat hingga Artis

Konten Media Partner
3 Oktober 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batik Druju di Andis Batik. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Batik Druju di Andis Batik. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Membahas Batik Druju, tidak lengkap tanpa mengulas Andis Batik. Pioner Batik Druju yang berhasil melatih warga Desa Druju membatik sejak 1996.
ADVERTISEMENT
Kepada tugumalang.id, pemilik Andis Batik, Antik Subagyo, mengatakan jika semua koleksi di butiknya adalah rancangannya sendiri.
"Disini ada karyawan sendiri yang membatik yang diambil dari warga lokal," ungkap Antik, di butiknya, pada Sabtu (3/10/2020).
Yang menarik dari Andis Batik, motif batiknya tidak terpotong-potong meskipun di lipatan maupun jahitan kain.
"Ini batik asli Druju dari rancangan saya sendiri. Kalau dilihat mungkin berbeda dari batik pada umumnya, karena batik disini dibikin baju dulu baru dibatik," jelasnya.
"Karena pada umumnya kan dibikin lembaran dulu baru dijahit. Kalau di sini justru kebalikannya, dibuat baju dulu baru dijahit," sambungnya.
Selain itu, motifnya juga tidak terpaku pada motif tradisional. Dan lebih banyak terinspirasi dari alam.
ADVERTISEMENT
"Kita motifnya kontemporer. Jadi apapun yang terlihat indah akan saya tuangkan. Sehingga tidak berpatokan pada motif ini dan itu, jadi terinspirasi dari alam," ucapnya.
"Kalau lihat kupu-kupu dan bunga di jalan yang bagus, itu saya langsung tuangkan dalam batik," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Antik memiliki banyak koleksi batik dengan desain bervariasi. "Kalau koleksi rasanya banyak sekali, rasanya tidak terhitung sepertinya," ucapnya sambil tersenyum.
"Di sini untuk desain pakaian untuk laki-laki dan perempuan ada semua," tuturnya.
Pelanggan butiknya juga tidak main-main. Mulai pejabat hingga artis seperti Anang Hermansyah pernah menyambangi butiknya di Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
"Ya menang banyak pejabat dan artis yang membeli, tapi saya tidak bisa menyebutkan satu persatu. Memang ini konsumennya kalangan menengah keatas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Harga setiap pakaian juga tidak main-main. "Range harganya mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 35 juta. Itu harganya tergantung dari motif dan kualitas kainnya juga," sebutnya.
Tentu ada harga ada kualitas. Antik menjamin setiap kualitas produknya. Mulai dari pewarna pakaian hingga kualitas kain.
"Kalau pewarna kita khusus ambil dari Jerman, karena dari kualitas lebih bagus dan aman. Kalau kain kita ada yang kain biasa sampai dari sutra," bebernya.
Pelanggan juga tidak perlu khawatir jika takut ada pakaian yang kembar. Karena batik ini adalah batik tulis, jadi Andis Batik hanya akan memproduksi satu motif saja tiap pakaian.
"Disini itu motifnya terus berganti. Jadi kita menyerahkan sepenuhnya pada selera pelanggan. Jadi setiap motif itu laku, selanjutnya kita bikin baru lagi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pelanggan bisa memesan sendiri desain pakaian sampai motif yang mereka inginkan. "Pembeli juga bisa memesan motif dan desain pakaiannya. Kebanyakan pelanggan itu memesan batik motif kontemporer," pungkasnya.