Konten Media Partner

Mengunjungi Kampung Keramik Dinoyo, Tempat Wisata di Kota Malang yang Legendaris

9 Maret 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Kampung Wisata Keramik Dinoyo
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kampung Wisata Keramik Dinoyo
ADVERTISEMENT
MALANG - Kota Malang tidak hanya terkenal dengan keindahan wisata alam saja. Namun juga ada kerajinan tangan yang ternyata sudah populer di mana-mana. Namanya adalah Seni Keramik Dinoyo. Salah satu kerajinan yang hingga saat ini diproduksi meski sepertinya hidup segan mati pun tak mau.
ADVERTISEMENT
Keramik merupakan kerajinan asli dari Kota Malang yang telah berdiri dari tahun 1950an. Seiring berjalannya waktu, muncul inovasi keramik porselen (1955-an) dengan mengganti penggunaan bahan baku tanah liat atau tanah sawah dengan tanah putih atau porselen. Pada saat itulah, pemerintah mulai mendirikan pabrik keramik sebagai percontohan.
Asal mula industri keramik di Malang ini dimulai pada tahun 1953 saat pembentukan Lembaga Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri Departemen Perindustrian (LEPPIN). Dulu, masyarakat sana hanya memproduksi gerabah, lalu dilanjutkan dengan membuat keramik. Sejak tahun 1957, Kampung Wisata Keramik Dinoyo ini sudah mulai muncul ke permukaan.
Asalnya masyarakat lokal biasa memproduksi gerabah yang sederhana saja untuk digunakan sebagai perlengkapan rumah tangga sehari-hari. Kemudian setelah pengaruh keramik asal Cina masuk ke Nusantara, maka masyarakat pun mulai menggabungkan keduanya menjadi keramik lokal semi poselen. Bahkan sampai saat ini, perpaduan ini masih digunakan oleh para pengrajin keramik lokal.
ADVERTISEMENT
Berbagai keramik yang siap dijual.
Seiring berjalannya waktu, pabrik keramik LEPPIN mengalami goncangan dan akhirnya ditutup. Penyebab tutupnya pabrik tersebut masih belum diketahui. Akibat penutupan itu, industri keramik dinoyo diteruskan oleh masyarakat sekitar dengan merintis industri keramik skala rumah tangga. Lama kelamaan, usaha tersebut berkembang menjadi sentra industri di Kota Malang. Kondisi tersebut memberi dampak positif baik ekonomi, sosial dan budaya kepada masyarakat sekitar Kelurahan Dinoyo khususnya pengrajin.
Masyarakat sekitar di Kota Malang sudah seharusnya dan sepantasnya menjadikan kampung keramik sebagai tempat edukasi, dimana diharapkan masyarakat dapat mencintai produk dalam negeri yang bertujuan untuk nantinya dapat meningkatkan produksi industri keramik di Kota Malang dan mempromosikan produk keramik Dinoyo Kota Malang ke masyarakat luas maupun Internasional.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan keramik membutuhkan empat bahan utama, yakni bahan pengikat, bahan pelebur, bahan pengisi dan bahan tambahan. Kaolin, fire clay, ball clay, dan red clay merupakan bahan pengikat yang dibutuhkan untuk pembuatan keramik. Sedangkan untuk bahan pelebur, perajin biasanya menggunakan kapur dan fespal. Sebagai bahan pengisi, perajin menggunakan silika dan samot, serta talk, water glass dan pyrophilit sebagai bahan tambahan.
Berbagai jenis keramik yang dijajakan meliputi mug, vas, cangkir mini, teko lucu, serta berbagai jenis hiasan dan souvenir.
Salah satu perajin di Kampung Wisata Keramik DInoyo.
Berupaya meningkatkan minat para pengunjung, beberapa toko yang memproduksi keramiknya sendiri, akan memberikan kesempatan untuk merasakan sensasi membuat keramik. Biasanya, pengunjung diperkenankan untuk membuat keramik dengan menggunakan bahan keramik mentah glasir. Biasanya, bahan tersebut digunakan untuk membuat permukaan pada produk kerajinan. Nah, buat kamu yang membutuhkan rekomendasi untuk pembuatan souvenir lucu dengan harga miring, dan mencoba sensasi dalam membuat kramik hasil tangan sendiri, bisa langsung berkunjung, di Kampung Wisata Keramik Dinoyo ini.
ADVERTISEMENT
Nah, tertarik untuk berkunjung ke kampung Wisata Keramik Dinoyo, bukan? Lokasi kampung wisata ini tak jauh dari pusat kota Malang, tepatnya di Jalan MT Haryono XI0 470-Dinoyo Kota Malang. Dan, kamu tak perlu membayar biaya tiket untuk masuk ke kampung wisata ini. Menarik, bukan?