news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menilik Ketangguhan Anak Penyu Melawan Ancaman Predator

Konten Media Partner
29 Agustus 2020 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak penyu. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Anak penyu. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Bagi banyak orang, penyu laut merupakan hewan yang menggemaskan dan seringkali diajak berswafoto. Namun, siapa yang tahu jika sebenarnya anak penyu atau biasa disebut tukik sebenarnya hidup penuh ancaman sejak masih telur.
ADVERTISEMENT
Ketua Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC), Saturi, mengatakan jika penyu hijau dan penyu abu-abu biasanya bertelur di bulan April sampai Februari. "Karena penyu ini menetasnya musiman," ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Lanjutnya, induk penyu biasanya akan menggali lubang di pinggiran pantai untuk mengubur telur-telurnya. Penyu bisa bertelur antara 80-100 butir.
Anak penyu. Foto: Rizal Adhi
Setelah mengeluarkan telur, induk penyu akan langsung kembali ke laut dan meninggalkan calon-calon anaknya.
Telur-telur tersebut akan menetas sekitar 46 hari setelah ditinggalkan induknya. Dan mereka akan berjalan sendiri menuju laut secara naluriah.
Telur-telur itu sendiri bukan tanpa ancaman, pihak BSCT biasanya mengamankan telur-telur tersebut dari ancaman predator atau tangan jahil manusia di Pantai Bajulmati.
Setelah tukik-tukik ini lahir, pihak BSCT biasanya akan merilis mereka agar berjalan sendiri ke laut pada sore hari.
ADVERTISEMENT
Pemilihan sore hari sendiri bukan tanpa alasan, karena dengan merilis sore hari akan memperpanjang harapan hidup tukik-tukik ini.
"Dipilih melepaskan sore hari ada alasan khusus. Tujuannya agar tidak dimakan predator. Sehingga dari semua alasan-alasan memang harus sore hari kalau melepaskan," jelas Saturi.
Faktanya, dari puluhan sampai ratusan telur, kurang dari 1 persen tukik yang berhasil hidup karena menjadi mangsa predator.
"Iya memang benar, makanya dilepas sore hari agar terhindar dari predator seperti hiu dan ikan-ikan besar," ungkapnya.
Terakhir, Saturi menjelaskan jika melepas pada sore hari bisa memberikan waktu adaptasi lebih lama. Karena para predator tukik biasanya aktif pada pagi hari. "Kalau dirilis pada pagi hari, alam juga belum memberikan kesempatan untuk adaptasi," tukasnya.
ADVERTISEMENT