Menko PMK Muhadjir Effendy Dukung Fajar Berkemas Perkuat Pendidikan Nonformal

Konten Media Partner
20 September 2020 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kediri, Sabtu (19/9)
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kediri, Sabtu (19/9)
ADVERTISEMENT
KEDIRI- Pandemi COVID-19 yang belum diprediksi usainya, harus membuat banyak terobosan untuk mencukupi hajat hidup masyarakat. Tak hanya masalah ekonomi, namun permasalahan pendidikan juga menjadi perhatian utama. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pun mendukung gerakan Fasilitasi Belajar Berbasis Kebutuhan Masyarakat (Fajar Berkemas). Menurutnya, jalur pendidikan formal yang mengalami kelumpuhan karena terdampak COVID-19 harus bisa ditambal dengan pendidikan nonformal. Seperti yang diselenggarakan komunitas Fajar Berkemas.
ADVERTISEMENT
“Tidak hanya pendidikan formal, tapi pendidikan nonformal dan informal hari ini sangat berpengaruh untuk pendidikan di Indonesia,” ungkap Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kediri. Menurutnya, Fajar Berkemas bisa membantu pemerintah dalam melayani pendidikan masyarakat. Khususnya bagi daerah yang belum bisa mengakses jaringan internet, maka diperlukan fasilitas tambahan dari relawan yang mau memberikan layanan pendidikan.
Penggagas Komunitas Fajar Berkemas, Afwan Al Asgaf.
Selain itu, penggagas Fajar Berkemas Afwan Al Asgaf menjelaskan jika komunitas ini memang bertujuan untuk membantu pemerintah agar bisa terus melaksanakan amanat konstitusi di tengah pandemi, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Pria yang akrab disapa Afan ini akan memfokuskan Fajar Berkemas untuk melihat potensi daerah pelosok di Kediri. Dengan demikian, program pendidikan nonformal bisa dilaksanakan sesuai kebutuhan masyarakat tersebut. “Daerah-daerah yang belum mendapatkan akses internet ini utamanya, tapi potensi lokalnya kami akan data agar lebih tepat sasaran kebutuhan,” terang Afan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, program pembelajaran daring sementara merupakan jalan utama untuk melanjutkan proses pendidikan. Tapi, harus penyeimbang atau alternatif untuk daerah yang belum bisa menikmati jaringan internet. “Alternatif programnya ya seperti itu, kami terjunkan relawan untuk jemput bola,” pungkas Afan.