Menuju Riset University, Unisma Bahas Keilmuan di Era Society 5.0

Konten Media Partner
29 Oktober 2021 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Unisma Gelar Konferensi Internasional
Rektor Unisma, Prof Maskuri MSi (kanan) dalam Internasional Conference on Multidisciplinary Sciences for Humanity in The Era of Society 5.0 yang digelar secara hybrid. Foto: tangkapan layar
MALANG - Universitas Islam Malang (Unisma) kian eksis di kancah internasional. Pelan tapi pasti, atmosfer akademik kampus Nahdlatul Ulama itu sudah menapaki posisi sebagai Riset University.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Unisma, Prof Maskuri MSi usai kegiatan Internasional Conference on Multidisciplinary Sciences for Humanity in The Era of Society 5.0 yang digelar secara hybrid, pada Jumat (29/10/2021)
Dijelaskan oleh Maskuri, konferensi internasional yang berlangsung dua hari pada 29 hingga 30 Oktober 2021 ini, merupakan kolaborasi Unisma bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (FR PTNU).
Internasional Conference on Multidisciplinary Sciences for Humanity in The Era of Society 5.0 yang digelar secara hybrid. Foto: Feni Yusnia
"Forum ini merupakan tempat untuk presentasi dan meng-ekspose berbagai hasil riset yang dimiliki oleh dosen kita maupun dosen luar Unisma secara nasional maupun di luar negeri," jelasnya.
Kendati bukan kali pertama, gelaran konferensi internasional yang membahas pengembangan keilmuan di era society 5.0 ini berlangsung antusias dengan melibatkan lebih dari tujuh negara di antaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Rusia, Korea Utara, Palestina, dan Saudi.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, terdapat juga empat kampus yang menjadi co host partner yakni Universitas Samawa Sumbawa Besar, Universitas Muhammadiyah Sulawesi Utara, Perbanas Institute Jakarta, dan Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi.
Rektor Unisma, Prof Maskuri MSi dalam Internasional Conference on Multidisciplinary Sciences for Humanity in The Era of Society 5.0 yang digelar secara hybrid. Foto: tangkapan layar
"Kolaborasi ini sangat penting karena kalau sudah ketemu antar dosen dan memiliki keilmuan dan kajian yang sama, ini nanti bisa saling memperkuat penelitian," imbuhnya.
Dengan demikian, nantinya hasil konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai jurnal baik nasional maupun internasional.
Lebih jauh, komitmen Unisma untuk menjadi Riset University juga diperkuat dengan dukungan kampus melalui alokasi pendanaan riset hingga Rp 5 miliar dalam satu tahun. Sekaligus, alokasi dana dari Kemendikbud Ristek melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisma yang naik menjadi klaster utama dengan kuota dana riset sebesar Rp 15 miliar.
ADVERTISEMENT
"Dan inilah merupakan atmosfer akademik yang sudah mulai nampak di Unisma di milestone ketiga yaitu Riset University," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Dikti, Prof Nizam memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum internasional ini. Sebab, dalam setiap revolusi industri kehidupan manusia dan kemanusiaan selalu terdampak dengan teknologi dan semakin kompleks.
Karenanya, lanjut Nizam, penyelesaian lintas keilmuan sangat diperlukan. Termasuk pembelajaran dan riset di perguruan tinggi perlu dilakukan reformasi yang sangat fundamental.
"Itulah semangat MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang memberikan ruang merdeka untuk potensi mahasiswa dan dosen agar berkembang dalam lintas keilmuan. Saya berharap kolaborasi lintas keilmuan dan kerja sama antar kampus maupun kampus dengan dunia kehidupan ini akan intens terjadi sehingga relevansi penelitian di perguruan tinggi dapat meningkat dengan kualitasnya dan bermuara pada meningkatnya harkat kemanusiaan," ucapnya.(ads)
ADVERTISEMENT