Menyantap Soto Sawah Pak Tosim, Kuliner Legendaris Khas Malang

Konten Media Partner
24 Agustus 2019 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Kuliner Soto Sawah Pak Tosin, di Karangploso, Kabupaten Malang, sabtu pagi (24/8). Foto: Rezza Do'a Lathanza/tugumalangid
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kuliner Soto Sawah Pak Tosin, di Karangploso, Kabupaten Malang, sabtu pagi (24/8). Foto: Rezza Do'a Lathanza/tugumalangid
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID- Malang terkenal dengan 'surga' kulinernya. Salah satunya adalah kuliner soto kambing yang terletak di Jalan Sasando, Kepuharjo, Karangploso, Kabupaten Malang. Kuliner soto kambing ini terkenal dengan sebutan Soto Sawah Pak Tosim. Kuliner legendaris ini, sudah ada sejak tahun 1990 dan kini dikelola oleh generasi ke-3.
ADVERTISEMENT
Hal yang membuat soto kambing ini spesial karena pembuatannya yang masih tradisional yakni tidak menggunakan gas, melainkan tungku dan kayu bakar. "Ini, tradisi mulai dari kakek saya sampai bapak. Terus ke saya, tidak pernah menggunakan elpiji. Ya, dengan kayu bakar gini, nanti kalau apinya redup ditiup dan ditata kembali posisi kayunya," ucap Udin, penjual Soto Sawah Pak Tosim saat ditemui, Sabtu pagi (24/8).
Penampakan soto kambing Pak Tosim. Foto : rezza do'a lathanza/tugumalangid
Selain itu, salah satu keunggulan soto ini adalah daging kambingnya tidak amis atau bau perengus. "Kita menggunakan bumbu rempah-rempah seperti biasa dan tidak mengurangi resep, biar rasanya tidak berubah. Kalau rasa itu kan yang menilai pembeli tapi saya tidak pernah mengurangi bumbu," terang pria 32 tahun tersebut.
Suasana warung soto kambing Pak Tosim. fotp Rezza do'a Lathanza/tugumala
Pembeli bisa memilih mau makan soto kambing di sini menggunakan nasi atau lontong. Racikan sotonya berisi sayur, kecambah, seledri, dan taburan koya. Aneka campuran ini, membuat rasa soto kambing ini begitu 'nendang'.
ADVERTISEMENT
"Jadi, menunya ini soto daging, soto campur, pembeli bisa nambah lauk pauk," imbuhnya.
Menyantap soto kambing tak lengkap tanpa lauk tambahan. Di sini Anda bisa menyantap babat, hati, dan jantung kambing sebagai pelengkap. Semua menu pelengkap tersebut dijual seharga Rp 3 ribu. Sedangkan satu mangkok soto dijual dengan harga Rp 10 ribu. Warung ini selalu ramai oleh pencinta kuliner, bahkan tak jarang petani yang bekerja di sawah depan Soto Sawah Pak Tosim juga menyantap makan siang di warung tersebut.
Suasana warung soto Pak Tosim. foto: rezza do'a laThanza/tugumalangid
Udin mengatakan, dalam satu hari mampu menjual 100 porsi mangkok soto kambing, bahkan bisa lebih. Penataannya pun masih sangat tradisional, yakni menggunakan rombong yang dipikul lengkap dengan panci kuah soto.
ADVERTISEMENT
Siska Dwi Rachmawati, seorang pembeli, mengatakan awalnya dia ragu untuk membeli soto. "Awalnya saya ragu soalnya kan enggak suka kambing ya. Pertama takut kalau bau tapi setiap lewat sini saya penasaran soalnya pasti ramai akhirnya saya coba. Setelah saya coba rasanya enak, seperti soto daging sapi, dan bau kambing tidak terasa," pungkasnya.
Warung Soto Pak Tosim yang menggunakan kayu bakar. foto: rezza do'a lathanza/tugumalangid
Reporter: Rezza Doa Lathanza
Editor: Irham Thoriq