Munadi, Pria 99 Tahun yang Meninggal Dunia karena Gempa Malang

Konten Media Partner
12 April 2021 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah Sukri. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah Sukri. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Gempa dengan magnitude 6,1 di Malang Selatan meninggalkan duka bagi keluarga Sukri yang beralamat di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Sukri harus kehilangan seorang ayah, Munadi, yang kini usianya sudah menginjak 99 tahun akibat tertimpa puing-puing bangunan.
Saat itu, Sukri bercerita jika dirinya berada di ladang untuk bekerja seperti hari-hari biasanya. "Saat itu istri saya (menantu Munadi) bersama cucu (Munadi) dan cicitnya sedang berada di rumah, kebetulan kami memang satu rumah," terangnya, pada Minggu (11/04/2021).
Kondisi rumah Sukri. Foto: Rizal Adhi
Ketika akhirnya gempa magnitude 6,1 tersebut menggoyang Malang Selatan, tak terkecuali wilayah Ampelgading, Sukri hanya mampu menyelamatkan anak-anak dan cucunya.
"Saya sama istri menyelamatkan anak-anak kecil dulu. Dan belum sempat bisa menolong beliau (Munadi), bangunan sudah roboh duluan," ungkapnya, dengan mata berkaca-kaca.
Munadi sendiri yang kini berusia 99 tahun diketahui memang sedang dalam keadaan sakit dan tidak bisa bergerak cepat untuk menghindari robohnya puing-puing bangunan.
ADVERTISEMENT
Ketika bangunan rumah tersebut menimpa Munadi, Sukri dan istrinya sempat berteriak minta tolong. Namun, karena jarak rumah yang jauh membuat warga tidak ada yang mendengar.
"Beberapa saat kemudian akhirnya ada warga yang datang untuk menolong bapak, tapi saat warga mencoba mengeluarkan bapak dari puing-puing sudah terluka dan meninggal," kenangnya haru.
"Akhirnya, bapak langsung dimakamkan kemarin Sabtu (10/04/2021) pukul 16.00 WIB," imbuhnya.
Kini, sudah tidak ada lagi yang terlihat utuh dari rumah Sukri. Semuanya rata dengan tanah akibat guncangan dari gempa yang berpusat di 90 Km sebelah barat daya Kabupaten Malang dan dengan kedalaman 25 Km.
Sukri serta istri, anak, dan cucunya kini hanya bisa mengungsi ke kerabat terdekat hingga rumahnya kembali dibangun. Syukur, dia mendapatkan bantuan berupa sembako dan uang Rp 100 juta dari Bupati Malang, Muhammad Sanusi.
ADVERTISEMENT