Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten Media Partner
Nina Agustin, Dokter Gigi yang Sukses Bisnis Klinik Gigi di Malang Raya
9 Maret 2022 20:41 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
MALANG - Sosok perempuan yang satu ini selain berprofesi sebagai dokter gigi spesialis ortodonti, juga sukses menjalankan bisnis di Malang Raya. Yakni drg Nina Agustin, Sp Ort.
ADVERTISEMENT
Nina Agustin dikenal sebagai owner dari NDC Esthetic Dental Clinic, yang saat ini sudah memiliki 8 cabang di Malang Raya, Pandaan dan Magetan. Saat ini juga bersiap untuk melakukan scaleup bisnisnya ke luar Jawa Timur. Tak hanya klinik gigi, Nina juga merambah ke bisnis properti.
Dokter berambut panjang ini juga merupakan dokter modis, stylist, yang juga eksis di berbagai sosial media. Tak hanya merekam dan mempublikasikan aktivitasnya, melainkan aktif memberikan edukasi kepada warganet, terutama tentang dunia kesehatan.
Diketahui, perempuan kelahiran Kediri, Agustus 1985 ini meniti karir sejak tahun 2010. Sebagai salah satu dokter gigi yang menjalankan praktek di RS MH Thamrin Salemba Jakarta, Nina juga membangun salah satu usahanya di bidang fashion dan kecantikan dengan membuka bisnis spa dan refleksi.
ADVERTISEMENT
"Lulus dari SMA di Kediri, saya melanjutkan studi di FKG Unair Surabaya. Setelah lulus, saya melanjutkan karir ke Jakarta praktik di RS MH Thamrin dan beberapa tempat. Karena suka bisnis, selama praktek saya berbisnis di bidang fashion dan kecantikan sesuai hobi," ujarnya.
Rupanya, upayanya menjalankan kedua pekerjaan itu cukup berhasil. Sehingga terus berkembang dan profit. Dari pengalamannya bekerja dan membuka usaha itulah menjadi kunci kesuskesannya mengembangkan bisnis di Malang Raya.
Kemudian pada tahun 2015, ibu dua anak ini memutuskan hijrah ke Malang. Tanpa ada teman dan relasi. Nina nekat membuka praktik pribadi dengan merekrut karyawan yang saat itu hanya dua orang.
Benar-benar merintis mulai dari nol. Nina kembali belajar untuk bisa multitasking. Buka praktik sampai malam. Bahkan subuh hingga merangkap jadi front office. Hal itu terus dilakoninya meski sempat ingin menyerah.
ADVERTISEMENT
"Kadang ketika berproses, di tengah jalan itu muncul keinginan menyerah. Saat itu, pasien sepi sekali, seminggu cuma satu, kadang juga tidak ada sama sekali. Disitulah saya diuji. Terus maju atau tutup," imbuhnya.
Namun, perlahan tapi pasti Nina mencoba bertahan. Tetap konsisten dan percaya diri melanjutkan bisnisnya.
Selama dua tahun bersabar dan konsisten, akhirnya pada tahun 2017 praktik pribadinya sudah bertransformasi menjadi NDC Esthetic Dental Clinic dengan 100 orang karyawan.
Perempuan yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota Malang ini mengatakan, pencapaiannya dalam karir saat ini juga dilatarbelakangi dengan keluarga yang gemar berbisnis.
Belajar dari nenek dan kakeknya yang memiliki usaha, Nina tumbuh menjadi sosok perempuan mendiri, tangguh, percaya diri, inovatif dan pantang menyerah.
ADVERTISEMENT
"Saya terbiasa ikut nenek jualan di pasar sejak kecil dan sejak SD atau SMP. Ayah saya selalu dari dulu cenderung suka memberikan saya barang daripada uang. Ayah saya suka membelikan barang grosiran dan mendorong saya berfikir gimana caranya barang itu bisa diputar supaya menghasilkan uang untuk saya sendiri," bebernya.
Contohnya, ketika perlu penghapus, maka sang ayah akan membelikan satu pack penghapus. Dari barang tersebut, Nina akan memutar otak agar bisa menghasilkan uang.
Dari situlah, kemudian Nina kian terlatih dengan mengasah jiwa enterpreneur dan bermindset sebagai pebisnis.
Saat disinggung alasannya memilih profesi sebagai dokter gigi dengan spesialisasi orthodinthist, ternyata tak jauh dari kegemarannya dengan dunia seni.
"Ortodonti itukan suatu bidang spesialis untuk merapikan gigi dan memperbaiki profilnya (tampilan wajah). Baik susunan gigi, rahang dan wajah. Banyak pasien yang datang itu keluhannya merasa insecure. Dan inilah seni yang saya dapatkan ketika masuk ke ortodonti. Saya bisa perbaiki susunan gigi sampai profil wajah mereka. Hingga pada akhirnya pasien lebih percaya diri dan secara ngga langsung juga memperbaiki tingkat kualitas hidupnya," urainya.
ADVERTISEMENT
Ke depan, dokter yang juga aktif di Yayasan Rotary Club ini ingin terus bertumbuh baik di bidang kesehatan hingga bisnis. Hal ini sebagai bentuk komitmennya untuk mendedikasikan diri agar dapat bermanfaat bagi sesama.
"Karena kebahagiaan yang utama adalah bisa bermanfaat bagi sesama, bukan hanya diri sendiri. Karena dikatakan sukses itu ketika kita bisa memberikan manfaat. Percuma, kita bahagia tapi menjadi satu-satunya yang bahagia," pungkasnya.