Konten Media Partner

Oktober, Kuota Pendakian Gunung Semeru Full Booked

6 Oktober 2020 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendakian Semeru. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Pendakian Semeru. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Semeru seolah menebus kerinduan para pecinta alam dan pendaki. Terbaru, untuk sebulan kedepan, kuota pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut sudah penuh alias full booked.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Kepala Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat. Sebelumnya, kuota pendakian di pekan pertama buka per tanggal 2-5 Oktober juga diketahui full booked.
''Terbaru, kuota pendakian hingga sebulan ke depan sampai dengan 31 Oktober sebagian besar hari full booking. Sisanya hanya tinggal 1-2 slot saja untuk beberapa hari,'' ungkap Sarif, pada Selasa (5/10/2020).
Sarif mengungkapkan, membanjirnya kuota pendakian ini terjadi karena banyak faktor. Salah satunya akibat penerapan pembatasan kuota dalam rangka masa adaptasi kebiasaan baru alias New Normal.
Pembatasan kuota dilakukan guna pencegahan penularan virus Corona. Dari yang semula kapasitas maksimal 6 ratus orang per hari, dikurangi jadi 120 orang per hari. Itu juga harus mendaftar via online di laman resmi bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.
ADVERTISEMENT
''Di pekan pertama kemarin, rata-rata yang mendaki warga sekitar Malang sini saja. Tapi untuk sebulan ke depan ini, yang daftar online sudah tercatat berbasis KTP ada yang dari luar kota juga,'' katanya.
Dari hasil data rekap petugas TNBTS, pendaki yang mendaftar tercatat mulai dari daerah sekitar Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Tangerang.
Untuk luar pulau, juga tercatat ada pendaki dari Sumatra, Kalimantan, Bali, Lombok, Sulawesi, bahkan Papua.
Lebih lanjut, mengingat mulai ada pendaki dari luar kota dengan asumsi kemungkinan masuk kawasan zona merah COVID-19, pihaknya akan memperketat pengawasan pendaki dari aspek protokol kesehatan.
''Soal itu, kita skrining berbasis ke surat keterangan sehat dan bebas ISPA, itu wajib. Maksimal 3 hari sebelum hari H. Kita berharap pendaki untuk disiplin dan tertib mengikuti SOP yang dibuat agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, jalur pendakian gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl tersebut sempat ditutup total selama setahun usai mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada akhir September 2019 lalu.
Berhubung masih dalam masa pandemi, prosedur khusus akan diterapkan pada pendaki. Petugas BB TNBTS akan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) khusus bagi pendaki gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl ini sehubungan dengan masa adapatasi kebiasaan baru COVID-19.
Nanti para calon pendaki diwajibkan menerapkan prosedur 3 M seperti masker, membawa hand sanitizer, dan akan dilakukan pengecekan suhu tubuh. Lalu, pendirian tenda berjarak minimal dua meter dan tiap tenda hanya diisi maksimal 50 persen dari daya tampung.
Selain itu, pendakian hanya dibatasi sampai Kalimati dan durasi pendakian berlaku untuk 2 hari 1 malam saja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendaki wajib membawa surat keterangan bebas ISPA. Juga ada pembatasan umur bagi calon pendaki yakni minimal 10 tahun dan maksimal 60 tahun.