Opini: Humor Katarsis Getir Corona

Konten Media Partner
10 Mei 2020 12:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sugeng Winarno. Foto: Dok.
zoom-in-whitePerbesar
Sugeng Winarno. Foto: Dok.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan munculnya video humor bertajuk Gagal Mudik yang dibintangi Mbah Minto dan Muhammad Sofyan alias Ucup Klaten. Video lucu ini viral di beragam platform media sosial (medsos) dan media pertemanan WhatsApp (WA). Melalui balutan humor, situasi getir gegara wabah Corona (Covid-19) coba dilumerkan oleh para kreator video humor.
ADVERTISEMENT
Video Gagal Mudik bercerita secara satir kegetiran masyarakat yang tak bisa mudik. Video lucu parodik situasi getir Corona ini memang bukan yang pertama. Sebelumnya juga sudah bermunculan video humor terkait wabah Korona dalam beragam bahasa dan setting budaya. Humor yang muncul di tengah pandemi ini juga sebagai katarsis masyarakat yang sedang galau menghadapi situasi yang tak pasti.
Inilah humor, yang bisa muncul dalam situasi apapun. Humor mampu muncul dalam suasana gembira, tak terkecuali situasi duka. Situasi getir akibat wabah yang bikin ketakutan dan kepanikan itu ternyata dapat menciptakan sejumlah cerita lucu. Humor yang bermunculan di laman Youtube dan viral lewat WA sangat menghibur masyarakat. Sejenak masyarakat diajak menikmati lelucon untuk mengendurkan ketegangan saraf karena Corona.
Ilustrasi corona. Foto: Ben.
ADVERTISEMENT
Katarsis Pandemi
Pada dasarnya manusia butuh pelampiasan (katarsis) dalam situasi tertentu. Protokol kesehatan yang mengharuskan orang melakukan jaga jarak sosial dan fisik (social dan physical distancing) serta anjuran untuk bekerja, belajar dan ibadah di rumah dapat membuat bosan. Situasi kejenuhan ini ternyata disikapi sejumlah orang dengan menciptakan berbagai kelucuan.
Ada humor yang muncul berupa cerita lucu baik tertulis maupun dalam bentuk tayangan audio visual. Ada juga yang berwujud gambar-gambar lucu (meme) dan kartun. Melalui foto dan aneka grafis juga ada yang membuatnya dalam versi humor. Beberapa orang juga mencipta humor lewat lagu. Ada humor yang hanya sekedar membuat orang tersenyum dan tertawa belaka, namun tak jarang humor yang mengajak orang untuk berfikir dan memahami wabah Corona ini secara satir (sindiran).
ADVERTISEMENT
Sebagai sebuah pelampiasan, lewat humor sebenarnya untuk menertawakan diri sendiri dan kegetiran keadaan yang sedang terjadi. Munculnya beragam lelucon seputar larangan mudik lebaran, jaga jarak, dan pembatasan wilayah merupakan katarsis atas kegetiran situasi saat ini. Lihat saja beragam spanduk yang dibentangkan di pintu-pintu masuk gang dan perumahan yang selalu saja muncul kata-kata atau gambar lucu.
Katarsis lewat humor sesungguhnya dapat digunakan untuk melihat bagaimana masyarakat merespon terhadap kerumitan persoalan wabah yang sedang terjadi. Tak jarang humor muncul sebagai solusi dari kebuntuan komunikasi yang mungkin terjadi. Humor merupakan katarsis positif saat pandemi ini guna mengurangi kepanikan dan mengendurkan ketegangan yang muncul.
Tertawa saat wabah bukan berarti tak sensitif pada situasi duka. Justru kehadiran humor saat wabah menyerang bisa menjadi perlawanan yang ampuh. Bagaimana tidak, melalui senyum dan tawa perasaan senang akan muncul. Situasi ketegangan bisa diusir, hingga kegetiran karena wabah sejenak bisa dilupakan. Kegembiraan yang tercipta lewat humor merupakan vaksin non medis untuk membangun imunitas tubuh melawan serangan virus jahat.
ADVERTISEMENT
Mengurangi Beban Hidup
Sepintas orang melihat bahwa humor itu sesuatu yang tak serius. Humor hanya membuat orang sekedar tersenyum atau tertawa ngakak saja. Padahal sejatinya humor itu merupakan sesuatu yang serius. Almarhum Profesor Arwah Setiawan, pendiri Majalah Humor, pernah menyatakan bahwa humor itu serius. Humor itu tercipta melalui sebuah proses panjang yang tak main-main.
Humor hadir selain sebagai katarsis terhadap situasi, humor juga muncul untuk merespon keadaan yang sedang terjadi. Dalam kaitan ini, humor bisa jadi muncul sebagai respon terhadap situasi yang berjalan tak ideal. Humor hadir untuk mengingatkan kepada semua orang bahwa telah terjadi ketidakberesan. Humor bisa muncul sebagai salah satu bentuk kritik sindiran atas keadaan tak mapan yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Seorang komedian Amerika, Phillis Dyller, pernah mengungkapkan “If everything goes well, you have nothing funny”. Apa yang dikatakan Dyller ini menekankan bahwa ketika situasi baik-baik saja, maka humor tak akan tercipta. Humor justru muncul sebagai respon terhadap ketidakberesan yang sedang berlangsung. Ketika orang dilarang mudik misalnya. Pelarangan yang terbilang tak biasa ini menimbulkan kegetiran dan memunculkan humor satir.
Melalui humor, permasalahan yang sangat berat dan serius bisa dibuat lebih enteng. Lewat humor pula kegetiran yang terjadi karena wabah Covid-19 ini bisa dikurangi. Ketegangan yang muncul melihat jumlah korban yang masih terus bertambah sedikit bisa redah karena beragam lelucon yang muncul. Kehadiran humor bisa mengurangi beban hidup gegara serangan Corona.
Kareen Seidler, seorang peneliti di Institut Humor Jerman (Deutsches Institut für Humor) mengatakan bahwa humor itu untuk mengurangi beban hidup. Humor juga mampu mencegah perasaan kelesuan dan berperan sebagai antioksidan untuk kesehatan otak manusia. Selain itu, humor juga bisa menjadi obat untuk mengatasi rasa sedih bagi mereka yang menghadapi kematian. 
ADVERTISEMENT
Tertawa adalah simbol harapan dan hal ini merupakan salah satu kebutuhan hidup terbesar manusia. Menurut sejumlah pakar kesehatan mental, humor adalah peredah ketegangan. Humor bukan hanya untuk menggelitik, memancing tawa saja, namun juga meredakan hormon stres. Tertawa adalah obat yang mujarab dan membuat seluruh tubuh dan otot-otot rileks. Ini sangat dibutuhkan saat terjadi serbuan wabah virus seperti saat ini.
Situasi getir wabah Corona tak perlu terus diratapi. Meratapi situasi sulit ini hanya akan menurunkan imunitas tubuh. Melalui humor situasi kepanikan bisa dikendurkan. Mari hadapi kegetiran pandemi ini dengan tetap tersenyum dan tertawa. Mari menikmati humor di tengah kegabutan tetap tinggal di rumah saja. Dengan porsi yang tepat, humor sejatinya bisa jadi solusi atasi ketegangan hadapi pandemi Covid-19 ini. Serius.(*)
ADVERTISEMENT
Oleh: Sugeng Winarno - Pegiat Literasi Media, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).