Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Organisasi Tani Sakti Alam Kerinci Dorong Petani Kayu Manis Berkelanjutan
1 Desember 2020 10:50 WIB
ADVERTISEMENT
Menjadi penyumbang komoditas kayu manis di Indonesia, Organisasi Tani Sakti Alam Kerinci getol mendorong petani untuk terus berinovasi. Hal tersebut disampaikan oleh Madral, ketua Organisasi Tani Sakti Alam Kerinci kepada tugumalang.id. Menurutnya, pasokan terbesar kayu manis di Indonesia 80 persen ada di Kabupaten Kerinci.
ADVERTISEMENT
Bahkan 2015 lalu, organisasi ini juga berhasil melegalkan hak paten kayu manis. Dengan meraih penghargaan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) yang difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. Kemudian, 2019 juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian Indonesia.
Menggandeng NGO Rikolto Indonesia sejak 2013 silam, Pemerintah Daerah hingga pusat, organisasi yang berada di Kabupaten Kerinci ini juga bekerjasama dengan API dalam melaksanakan program pendampingan bagi petani.
Program tersebut, antara lain manajemen organisasi, regenerasi pengurus, pembudidayaan secara organik hingga sekolah lapang. Menariknya, program ini juga turut difasilitasi oleh API melalui program MTCP2-AFOSP yang didukung oleh IFAD dan Uni Eropa.
"API itu sebagai bapak angkatnya organisasi sering ada pertemuan, ada pelatihan keuangan, administrasi yang tujuannya mendorong masyarakat supaya bisa berdaya saing di pasar global," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kedati durasi budidaya kayu manis yang memakan waktu hingga 8 tahun untuk panen. Saat ini, organisasi secara bahu membahu tengah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tumpangsari ke pertanian organik.
"Kayu manis ini sejarahnya investasi kalau untuk harian nda cukup juga karena yang bisa kita panen umur 8 tahun keatas. Jadi sebelum 5 tahun kita bisa budidaya tanam cabe, jahe, sambil menunggu kayu manisnya besar," jelasnya
Tujuannya, selain ramah lingkungan. Juga diharapkan dapat bermanfaat bagi perekonomian petani itu sendiri.
Bahkan, para petani termasuk petani milenial juga didorong untuk mengikuti sertifikasi agar mendapatkan legalitas sehingga harga jual yang didapat lebih layak lagi.
Dalam tahun 2019, Taktik sudah tiga kali menjual kulit kayu manis (cinnamon bark) ke Tripper (Eropa), Tripper mengolah kulit kayu manis tersebut menjadi powder (bubuk), yang dijual ke Verstagen Spices, retailer yang memasarkan ke Eropa dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Taktik sudah mendapatkan sertifikasi organik (menggunakan pupuk organik), yang memenuhi standar organik Uni Eropa dan USDA/ Departemen Pertanian Amerika Serikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Internasional, Control Union.
"Target kita ke depan mudah-mudahan desa kami di klaim menjadi desa organik. Seperti kalau sayur organik di desa itu, kalau kayu manis organik ada di desa itu, gitu lah. Karena dari pemda kita juga ada sosialisasi sekolah lapangan, bantuan rumah kompos, sampai bantuan ternak" tandas dia. (ads)