Pabrik DIET Bentoel Group kirim 2800 Ton Tembakau ke-6 Negara

Konten Media Partner
24 Oktober 2019 22:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi pengiriman hasil produksi DIET milik Bentoel Group, Selasa (22/10). Foto dokumen.
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi pengiriman hasil produksi DIET milik Bentoel Group, Selasa (22/10). Foto dokumen.
ADVERTISEMENT
Pabrik Dry Ice Expanded Tobacco (DIET) milik Bentoel Group melakukan pengiriman Dry Ice Expanded Tobacco ke-6 negara yakni Korea, Singapura, Vietnam, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia. Total pengirimannya 2.800 ton.
ADVERTISEMENT
Presiden Komisaris Independen Bentoel Group, Hendro Martowardojo mengatakan, pencapaian ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung program ekspor pemerintah dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pabrik DIET Bentoel Group yang berlokasi di Desa Randuagung, Kabupaten Malang, mulai beroperasi pada tahun 2018 dengan nilai investasi sebesar 293 miliar Rupiah dan memiliki kapasitas produksi hingga 5000 ton per-tahun.
"Pabrik DIET menggunakan teknologi unik yang dapat mengembangkan tembakau hingga 110% dari kondisi semula," kata Hendro Martowardojo dalam pidato sambutan di pabrik DIET, Randuagung, Kabupaten Malang, Selasa (22/10) dalam keterangan tertulisnya.
Hendro mengatakan, Pabrik DIET di Malang ini merupakan salah satu dari empat pabrik DIET milik British American Tobacco (BAT) di dunia, selain di Jerman, Inggris, dan Meksiko.
ADVERTISEMENT
“Sampai akhir tahun ini, pengiriman produk DIET Bentoel Group diperkirakan akan mencapai 3500 ton,” ujarnya.
Hendro mengungkapkan, sampai tahun 2019 ini, secara keseluruhan Bentoel Group telah memperluas ekspor produknya, baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga ke 19 negara, termasuk ke negara Jepang dan Korea yang menerapkan standar yang sangat tinggi dan regulasi yang ketat terkait dengan produk tembakau. Negara-negara tujuan ekspor Perusahaan di antaranya adalah Malaysia, Taiwan, Singapura, Hong Kong, dan Kamboja.
“Melalui kegiatan ekspor, perusahaan ikut berkontribusi untuk meningkatkan neraca ekspor dan mendatangkan devisa bagi negara Indonesia,” katanya.
Prosesi pengiriman hasil produksi DIET milik Bentoel Group, Selasa (22/10). Foto dokumen.
Hendro menambahkan, dari tahun ke tahun, perusahaan telah melakukan investasi dalam pengembangan fasilitas modern berkelas dunia dan menggunakan teknologi terkini untuk peningkatan kapasitas produksi.
ADVERTISEMENT
Antara tahun 2013 sampai tahun 2018, Perusahaan telah berinvestasi sebesar hampir 5 triliun Rupiah melalui pengadaan mesin-mesin produksi dan berbagai aset tetap.
“Bentoel Group juga berkomitmen mengembangkan keahlian dan kemampuan sumber daya manusianya untuk dapat memenuhi standar internasional dalam pelaksanaan usaha Perusahaan,” tandas Hendro.
 
Di tempat yang sama, Legal and External Affairs Director Bentoel Group, Mercy Francisca Hutahaean berpandangan, perusahaan akan terus melanjutkan program-program untuk mendukung peningkatan ekspor, yang pada akhirnya akan membantu Pemerintah dalam mencapai target ekspor dan meningkatkan pendapatan negara.
“Bentoel Group memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah dan berharap agar kebijakan-kebijakan yang terkait industri tembakau, termasuk kebijakan mengenai cukai dan ekspor, yang akan diterbitkan tahun ini dan tahun-tahun mendatang, dapat lebih mendukung pertumbuhan dan persaingan usaha yang sehat di kalangan pelaku usaha, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Mercy.
ADVERTISEMENT

70% Pekerja Pabrik DIET adalah Arek Malang

Hendro mengatakan, sampai tahun 2019, 70% pekerja dalam Pabrik Dry Ice Expanded Tobacco (DIET) milik Bentoel Group merupakan warga Malang, sedangkan sisanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Melalui pabrik DIET, Bentoel Group juga berkomitmen dalam pengembangan sumber daya manusia dengan berbagai pelatihan seperti Environment, Health and Safety (EHS), DIET Technology, DIET Machinery Operation & Troubleshooting, Production Management & DIET Plant Maintenance, Product Quality, dan lain-lain.
“Dengan mengusung semangat ‘Made in Bentoel’ dan ‘From Malang to the World’, kehadiran pabrik ini turut membawa nama Malang mendunia karena pabrik di Malang ini adalah satu-satunya di Asia Pasifik,” kata Hendro.  
Usai memberikan pidato sambutan, acara dilanjutkan dengan potong tumpeng sebagai rasa syukur atas ekspor 2800 ton tembakau oleh pabrik DIET
ADVERTISEMENT
Tampak hadir dalam acara itu, jajaran komisaris dan direksi Bentoel Group, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Malang Rudy Hery Kurniawan, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan dan Cukai Kanwil DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai) Jatim II, Koento Wijanarko dan Kepala Kantor Pelayana Pajak (KPP) Madya Malang, Nurbaeti Munawaroh.(ads).