Pahlawan Bertopeng Hibur Ratusan Peserta Taklim for Kids

Kak Aries Pahlawan Bertopeng dalam acara Taklim For Kids yang digelar Tsurayya Tahfidz Kidz, minggu (28/4).(foto: Rezza Doa Lathanza/Tugu Malang).

TUGUMALANG.ID- Gelak tawa peserta terdengar sangat keras. Wajah ceria mereka terlihat saat Muhammad Aris Kusdianto atau yang lebih akrab disapa Kak Aries Pahlawan Bertopeng memasuki aula kegiatan. Sebelum memulai bercerita, dengan gayanya yang khas Kak aries menghibur peserta Taklim For Kids yang digelar oleh Tsurayya Tahfidz Kids di Club House Istana Dieng, minggu (28/4).

Karena acara digelar sekitar satu minggu sebelum puasa, peserta Taklim For Kids memperoleh cerita tentang amalan yang dilakukan pada Ramadan.”Nanti saya akan bercerita dengan gaya saya tanpa menggunakan properti, selain menceritan amalan bulan ramadhan juga akan saya beri sedikit cerita gambaran di akhirat,” ucap Kak Aries Pahlawan Bertopeng.

Memberikan pemahaman tentang agama kepada anak usia dini bukan suatu hal yang mudah. Perlu adanya keuletan dan harus banyak menguasai kreasi-kreasi baru agar anak tidak merasa bosan.”Nggak gampang bercerita tentang agama harus ada pesan moral yang ditangkap anak dan selalu diingat, nanti saya akan beri gambaran contoh baik dan tidak baik yang dilakukan saat bulan ramadhan,”terangnya.

Selama kegiatan berlangsung peserta sangat fokus dan bersemangat dengan apa yang disampakan oleh Kak Aries. Apalagi, Kak Aries menggunakan bahasa yang mudah dipahami.”Ya, seperti yang saya sampaikan itu semuakan, bahasa Al-quran tapi saya menyampaikan dengan bahasa yang ringan,” ungkap Kak Aries. Tergabung dalam komunitas PPMI ( Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia) yang berpusat di Yogyakarta, selama mendongeng Ia tidak pernah menggunakan properti.”Sebenarnya menggunakan properti itu tergantung setiap orangnya, tapi kebetulan saya dan komunitas yang di jogja tidak menggunakan properti tapi hanya memaksimalkan kemampuan suara, gerakan dan ekpresi,” paparnya.

Dengan adanya kegiatan Taklim For Kids yang diadakan oleh Sturayya Tahfids Kids Muhammad Aris Kusdianto berpesan agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang baik, berkah bagi semuanya dan melahirkan generasi muslim-muslimah yang baik dan berakhlakhul kharimah.

Dalam menyampaikan cerita, ia juga menggunakan bahasa campuran jawa dengan logat Jogja nya yang membuat peserta dan orang tua tertawa dengan suara keras. mereka tertawa karena penyampainya yang luwes ditambah dengan logatnya yang berbeda. Seperti saat ia mengatakan nantinya dihari kiamat kita semua akan dikumpulkan dipadang maqsar. ia melontarkan pertanyaan kepada peserta apa itu padang maqsar, semua terdiam hingga ia menyeletuk padang maqsar itu bukan nasi padang tengah pasar. Tapi, tempat dikumpulkanya kelak kita diakhirat dengan berbagai macam orang.

Reporter : Rezza Doa Lathanza

Editor : Irham Thoriq