Pantai di Jalur Lintas Selatan Tutup, Direktur Jasa Yasa Kabupaten Malang Kecewa

Konten Media Partner
18 Juli 2020 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai di Jalur Lintas Selatan. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Pantai di Jalur Lintas Selatan. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terkait penutupan seluruh pantai di Jalur Lintas Selatan menuai respon dari berbagai pihak. Salah satunya dari Direktur Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa Kabupaten Malang, Ahmad Faiz Wildan. Dia mengaku kecewa terhadap kebijakan Pemkab Malang itu.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, PD Jasa Yasa merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola Pantai Wisata Balekambang dan Ngliyep.
Menurut Wildan, ada banyak masyarakat yang terdampak akibat penutupan sejumlah pantai di Malang Selatan tersebut. "Banyak masyarakat yang secara ekonomi terbantu selama pembukaan wisata-wisata tersebut," ungkapnya, pada Sabtu (18/7/2020).
Menurutnya, pantai adalah obat alami yang bisa dimanfaatkan dan sudah disediakan oleh alam. "Jadi, harus kita syukuri dan dimanfaatkan baik-baik," ucapnya.
Terkait banyaknya masyarakat yang tidak memakai masker di saat bermain di bibir pantai, Wildan juga tidak habis pikir.
"Masa mau renang harus pakai masker. Inikan wisata alam bukan buatan. Beda (manfaat) udara laut dan darat. Jangan sampai sisi akademisi dikesampingkan hanya karena sisi subjektivitas," tudingnya.
ADVERTISEMENT
Wildan menekankan, memakai masker harusnya jika berada di dalam ruang tertutup. "Kalau di ruang terbuka kan oksigen selalu terbarukan," ucapnya.
Lebih lanjut, Wildan juga menyayangkan jika pihaknya belum menerima Surat Edaran dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang terkait penutupan seluruh kawasan wisata di sepanjang JLS.
"Karena etikanya kita menerima surat resmi. Bukannya disebar di media sosial dan kami tidak mendapat surat itu," bebernya.
Terakhir, Wildan menegaskan jika edukasi terhadap wisatawan itu butuh waktu. Sementara pihaknya sudah melaksanakan anjuran protokol kesehatan semaksimal mungkin. "Edukasi itu butuh waktu panjang. Bukannya sekali sidak langsung tutup," pungkasnya.