Paragon Bangun Ekosistem Pendidikan Berdaya Lewat FJP Batch IV

Konten Media Partner
22 Februari 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Paragon Tecnology and Innovation, Salman Subakat. Foto: tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
CEO Paragon Tecnology and Innovation, Salman Subakat. Foto: tangkapan layar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bersama Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), PT Paragon Technology and Innovation berkomitmen untuk berkontribusi memajukan pendidikan bangsa.
ADVERTISEMENT
Hal ini terbukti dari Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) yang terus ajeg dilakukan. Hingga kini sudah masuk angkatan atau batch IV di tahun 2022.
Berbeda dari tahun sebelumnya, dalam FJP Batch IV ini, Paragon tengah fokus membangun jejaring para penggerak dunia pendidikan di masing-masing daerah. Salah satu penggerak tersebut adalah para jurnalis.
DVP & Chief Administration Officer (CAO) PT Paragon, Miftahudin Amin. Foto: tangkapan layar
DVP & Chief Administration Officer (CAO) PT Paragon, Miftahudin Amin menuturkan bahwa jurnalis lewat karya jurnalistiknya punya peran penting dalam membangun motivasi para pelaku di dunia pendidikan untuk mulai berinovasi.
Kata Miftah, sapaan akrabnya, apa yang paling critical dalam kemajuan sektor pendidikan adalah inovasi dan itu perlu diawali dari mindset para pelaku yang bergerak di dunia pendidikan.
''Di situlah peran jurnalis untuk menyuarakan berita-berita kebaikan, khususnya dalam dunia pendidikan. Kami punya keinginan kuat untuk itu bersama GWPP lewat FJP ini,'' terang Miftah, dalam sesinya.
Peserta Jurnalisme Pendidikan batch IV. Foto: tangkapan layar
Tak hanya sekedar membangun jejaring, harapan dari inisiatif ini juga memupuk kualitas dari masing-masing personal untuk bersiap menghadapi tantangan memajukan dunia pendidikan di wilayahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
''Kita menghindari kegiatan-kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang sifatnya sekedar charity. Kita fokus membangun ekosistem, menjadikan masyarakat lebih berdaya dan mencetak para penggerak atau akselerator baru,'' paparnya.
Hal senada diamini CEO Paragon Tecnology and Innovation, Salman Subakat yang berharap dari gerakan GWPP ini, memunculkan katalis-katalis atau penggerak dunia pendidikan sehingga perubahan itu bisa datang lebih cepat.
CEO Paragon Tecnology and Innovation, Salman Subakat (kiri bawah). Foto: tangkapan layar
''Harapan kami di ekosistem gerakan ini (GWPP), memang cita-cita besarnya nanti bisa jadi gerakan-gerakan kecil di masing-masing daerah, lewat peran para jurnalis,'' kata dia optimis.
Dalam membangun ekosistem yang baik, menurut pemilik perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia ini, memang memerlukan tokoh-tokoh organik. Jadi tidak harus semua perspektif dari Jakarta dibawa ke daerah.
''Kami ingin membangun ekosistem di semua level dan memang harus fleksibel dan digerakkan sendiri oleh tokoh organik. Jadi memang kita berharap ada tokoh organik sendiri di sana, bukan kita. Itu yang namanya berdaya,'' paparnya.
ADVERTISEMENT
Salman melanjutkan, sebagai perusahaan kosmetik yang berdiri sejak tahun 1985, Paragon juga tumbuh dengan mengedepankan kepentingan sekitar, utamanya lewat nilai-nilai pendidikan.
Selain menginisiasi FJP, Paragon juga menghadirkan berbagai beasiswa yang ditujukan untuk tenaga pengajar (guru), pelajar, orang tua, hingga perempuan.
''Selain itu, kita juga berkomitmen dalam bidang kesehatan, ekonomi, pemberdayaan perempuan, serta pelestarian lingkungan. Itu semua tidak lepas dari perhatian perusahaan kami,'' kata Salman.
Pemberdayaan yang digawangi Paragon hingga saat ini sudah tersebar di 34 provinsi, kepada lebih dari 14.500 guru, 4.300 dosen, 440.000 anak muda melalui program beasiswa dan ratusan lebih komunitas penggerak di bidang lingkungan seperti bank sampah, taman baca, hingga posyandu.
''Kami menganut nilai bermanfaat dulu dan baru tumbuh. Bukan tumbuh dulu lalu bermanfaat. Kami percaya dengan terus memberikan manfaat, maka kita akan terus bertumbuh,” tutup Salman.
Mentor FJP Batch IV, Frans Surdiasis (kanan bawah). Foto: tangkapan layar
Sementara itu, Mentor FJP Batch IV, Frans Surdiasis berkeyakinan dengan membangun pondasi pendidikan lewat pengarusutamaan isu pendidikan di media adalah ikhtiar panjang.
ADVERTISEMENT
Ikhtiar itu dimulai lewat program FJP ini sebagai wadah untuk menebar manfaat kebaikan tersebut secara berkelanjutan.
''Saya sepakat dengan motto Paragon yang selalu terngiang dalam benak saya yaitu bermanfaat dulu baru tumbuh. Bukan seperti umumnya yang tumbuh dulu baru bermanfaat. Kita sebagai jurnalis perlu seperti itu,'' imbaunya.
Dalam FJP Batch IV ini kembali dipilih 15 peserta jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya wartawan tugumalang.id, M Ulul Azmy yang terpilih menjadi salah satu peserta.
CEO Paragon Tecnology and Innovation, Salman Subakat (kiri) dan Direktur Pelaksana GWPP, Nurcholis MA Basyari. Foto: tangkapan layar
Direktur Pelaksana GWPP, Nurcholis MA Basyari menuturkan bahwa FJP yang akan berlangsung hingga Mei 2022 ini, akan mencakup aspek pelatihan, praktik, dan pendampingan.
Ada lima mentor kapabel yang akan mendampingi yakni Nurcholis MA Basyari, M Nasir, Haryo Prasetyo, Frans Surdiasis, dan Tri Juli Sukaryana. Seluruh kegiatan ini akan diselenggarakan secara virtual melalui Zoom.
ADVERTISEMENT
"Para peserta tetap aktif menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya di media masing-masing. Jadi mereka tetap produktif selama mengikuti program FJP GWPP," pesannya.(*)