PBNU Minta Mahasiswa Agar Demo 11 April Dilakukan Secara Tertutup

Konten Media Partner
10 April 2022 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi. Foto: dok
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi turut merespon soal rencana mahasiswa menggelar aksi demo besar-besaran di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada 11 April 2022.
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa dilakukan sebagai penolakan mahasiswa atas rencana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Sebelumnya, aksi demonstrasi juga terjadi pada Jumat (1/4/2022) lalu.
Fahrur Rozi menuturkan sikapnya soal aksi unjuk rasa ini agar dilakukan secara tertutup dan dengan sikap yang santun tanpa ada kata-kata makian, seperti terjadi dalam aksi demo umumnya. Rozi mengajak mahasiswa menghormati kemuliaan bulan Ramadhan 1443 Hijriah.
''Kami mengajak semua pihak menghormati kemuliaan dan kedamaian di bulan Ramadhan dengan hati yang suci dan bersih, berlomba-lomba berbuat kebaikan, menahan hawa nafsu, serta menahan emosi dan amarah yang bisa membuat puasa menjadi tidak sempurna,'' kata Rozi, dalam keterangan resminya, pada Minggu (10/4/2022).
Ajakan ini sesuai dari anjuran hadits yang dia kutip dari HR al-Bukhari dan Muslim. Di dalamnya berisi imbauan Nabi Muhammad SAW yang bersabda bahwa "Jika seseorang di antara kamu berpuasa, maka janganlah berkata kotor pada hari itu, dan janganlah berbuat gaduh. Jika dia dimarahi oleh seseorang atau dimusuhinya, hendaklah ia berkata: ‘saya sedang berpuasa’,”.
ADVERTISEMENT
''Pada dasarnya tidak ada larangan bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi. Demonstrasi juga bukan termasuk suatu hal yang dapat membatalkan puasa,'' papar dia.
Hanya saja, Rozi mengimbau agar demonstrasi dilakukan secara tertutup dan langsung tertuju pada pemerintahan tanpa perlu mencela dan mencaci maki di jalanan.
Fahrur mengutip salah satu sabda Rasulullah SAW yang artinya; "Barang siapa yang hendak menasehati pemerintah, maka jangan disampaikan secara terbuka. (HR Hakim)".
''Mari menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat, agar semua bisa bekerja dan mencari nafkah dengan baik di bulan Ramadhan," pungkasnya.