Pemakaman Ibunda Rio Febrian Penuh Haru

Konten Media Partner
19 September 2019 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rio Febrian (kemeja putih) saat pemakaman ibunda di TPU Sukun, Kota Malang, Kamis (19/9). Foto: Rezza do'a lathanza/tugumalangid
zoom-in-whitePerbesar
Rio Febrian (kemeja putih) saat pemakaman ibunda di TPU Sukun, Kota Malang, Kamis (19/9). Foto: Rezza do'a lathanza/tugumalangid
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Prosesi pemakaman Nancy Kosakoy, ibunda penyanyi Rio Febrian, dilakukan di TPU Sukun, Kota Malang, Kamis siang (19/9). Duka dan kesedihan mendalam terlihat di wajah para kerabat, keluarga terdekat, dan tentunya Rio Febrian.
ADVERTISEMENT
Rio tak henti-hentinya mengusap air mata yang berulang kali menetes. Saat ditemui awak media usai prosesi pemakaman, dia mencoba untuk tegar dan tetap tersenyum meski rasa kehilangan terlihat dari raut wajahnya.
Rio Febrian (kemeja putih) saat pemakaman ibunda-nya di TPU Sukun, Kota Malang, Kamis (19/9). Foto: rezza do'a lathanza/tugumalangid
"Ya, mama ini orangnya baik enggak pernah minta yang macam-macam, mama orang yang humble. Mama sangat akrab dengan tetangga saya di Yogyakarta, soalnya pasti mama jalan-jalan di sekitar rumah. Jadi semua orang kenal dan tidak pernah membedakan dengan siapa pun," ucap Rio.
Sebelumnya telah dikabarkan jika ibunda meninggal saat Rio tidak berada di sampingnya karena sedang menghadiri acara di luar negeri. Namun, sebelum ke luar negeri, Rio sempat menunggu ibunda selama dua hari di Rumah Sakit. "Jadi, mama operasi itu aku masih nemenin, memang beberapa bulan mama didiagnosa sakit yang cukup ganas, bahkan note dari dokter waktu mama enggak lama, tapi ternyata waktu yang diprediksi dokter lebih cepat," imbuhnya.
Rio Febrian (kemeja putih) saat pemakaman ibunda-nya di TPU Sukun, Kota Malang, Kamis (19/9). Foto: Rezza do'a lathanza/tugumalangid
Sebelum meninggal dunia, Nancy Kosakoy sempat berencana melakukan pengobatan intensif ke luar negeri. "Memang ada rencana buat bawa mama untuk berobat ke Singapura dan Malaka, memang diagnosa dokter penyakit yang menyerang mama ini ganas," ujar Rio.
ADVERTISEMENT
Rio menjadikan sosok ibunda sebagai panutan dalam hidupnya. Sebab, dari kecil sampai sekarang ia diajarkan untuk tetap hidup dalam kesederhanaan dan tidak membedakan status sosial seseorang.
"Aku dibesarin itu mama dengan kesederhanaan dan apa adanya dan ini yang aku ikutin sampai sekarang, ya, memang selama ini mama memberikan dengan apa yang dia mampu. Saya yakin mama sudah enggak sakit lagi dan mama juga ingin melihat kita, anak cucunya, bahagia," pungkasnya.
Rio juga mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang mengantarkan sang ibunda ke tempat peristirahatan terakhir, serta meminta maaf jika semasa hidupnya memiliki kesalahan.
Reporter: Rezza Doa Lathanza Editor: Irham Thoriq