Konten Media Partner

Pembangunan Gedung Kampus III UIN Malang Dimulai

17 Maret 2022 18:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UIN Malang, Prof Dr M Zainuddin MA. Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UIN Malang, Prof Dr M Zainuddin MA. Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
BATU - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang menggelar peletakan batu pertama alias ground breaking yang menandai dimulainya proyek pengembangan tahap kedua kampus III yang terletak di Jalan Locari, Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Kamis (17/3/2022).
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat ini, turut dihadiri langsung oleh Wakil Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Yahya Hasan Alqahtany serta CEO Saudi Fund for Development (SFD), Sultan bin Abdulrahman Almarshad beserta rombongan.
Rektor UIN Malang, Prof Dr M Zainuddin MA menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas berbagai kebijakan strategis yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Salah satunya dalam pengembangan pendidikan Islam, termasuk UIN Malang.
Ground breaking yang menandai dimulainya proyek pengembangan tahap kedua kampus III UIN Malang di Jalan Locari, Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, oleh SFD dan Rektor UIN Malang. Foto: Feni Yusnia
Hal serupa juga disampaikan Prof Zain, sapaannya, kepada Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi atas terjalinnya kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Secara khusus, saya sampaikam terima kasih kepada SFD atas dukungan konkrit dalam proyek pengembangan kampus Islam yang berlogo Ulul Albab ini. Semoga mulai awal hingga akhir proyek itu berjalan lancar dan tuntas," harapnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas penundaan pelaksanaan proyek dari jadwal yang semestinya lantaran harus menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Pemberian cindera mata oleh Rektor UIN Malang, Prof Dr M Zainuddin MA kepada CEO Saudi Fund for Development, Sultan bin Abdulrahman Almarshad. Foto: Feni Yusnia
Meski demikian, kata dia, UIN Malang tetap bekerja dan memastikan agar proyek dapat berjalan dengan baik, mengingat proyek pengembangan ini merupakan program prioritas kampus.
"UIN Malang sejak awal telah berkomitmen untuk mewujudkan visinya menjadi perguruan tinggi unggul bereputasi internasional dengan konsep integrasi ilmu dan agama," imbuhnya.
Intergrasi di sini, tambahnya, berarti semua kegiatannya berlandaskan ajaran dan nilai agama Islam yang berasal dari sumber aslinya yaitu Al Quran dan Sunnah.
CEO Saudi Fund for Development (SFD), Sultan bin Abdulrahman Almarshad. Foto: Feni Yusnia
Kata dia, hal ini selaras dengan program UIN Malang yang memiliki asrama pesantren mahasiswa atau ma’had. Ma'had ini dihuni oleh mahasiswa untuk belajar dan mengafal Al-Quran, hadis, Bahasa Arab, ilmu-ilmu, nilai-nilai keislaman lainnya, serta sikap moderasi beragama.
ADVERTISEMENT
"Sebab itu, UIN Malang menjadi kampus pertama yang di Indonesia yang memiliki ma’had (pesantren kampus)," terangnya.
Nantinya, UIN Malang melalui SFD akan membangun proyek fisik di antaranya gedung Fakultas Teknik, Kedokteran, Farmasi, Laboratorium, Pesantren (ma’had), Halal Center, dan lain sebagainya.
Untuk desain bangunan, lanjut Prof Zain, kampus III ini akan istimewa. Sebab, jika dilihat dari atas akan membentuk kaligrafi berlafaz basmallah.
Namun, untuk pembangunan tahap pertama ini, hanya sisi lafaz Ar rahim yang dibangun terlebih dahulu dengan memakan lahan seluas 10 dari 120 hektar lahan yang dimiliki UIN Malang dan ditargetkan rampung di akhir 2024.
Dijelaskan, UIN Malang juga memiliki siswa internasional yang berasal dari 32 negara, termasuk dari Arab Saudi. Jumlah mahasiswa aktif yang terdaftar di UIN Malang sekitar 19.500 mahasiswa. Terdiri dari program Sarjana, Magister, dan Doktor.
ADVERTISEMENT
Kemudian walaupun ada sekitar 120.000 calon mahasiswa yang mendaftar untuk belajar di UIN Malang setiap tahunnya, kampus ini hanya dapat menerima 3.700 mahasiswa karena terbatasnya bangunan fisik.
Oleh karena itu, proyek pengembangan SFD ini sangat signifikan. Apalagi dalam upaya membangun kampus bertaraf internasional, UIN Malang tidak bekerja sendiri.
Dalam goresan tinta emasnya, kampus ini memiliki sejarah terkait kerja samanya dengan Arab Saudi baik di bidang pendidikan maupun layanan ibadah haji.
Bahkan UIN Malang pernah menjadi proyek percontohan kesuksesan dari proyek pengembangan kampus di kawasan Asia Tenggara bekerja sama dengan Islamic Development Bank Arab Saudi. Maka, pengembangan kampus kali ini bekerja sama dengan Saudi Fund for Development (SFD) Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
"Besar harapan kami, agar UIN Malang dapat kembali menjadi proyek percontohan pengembangan kampus di level yang lebih tinggi di kawasan Asia," harapnya.
Lebih jauh, SFD telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan tiga proyek di Indonesia yakni pengembangan UIN Malang, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan pendirian Rumah Sakit Universitas Bengkulu di Pulau Sumatera.
Proyek UIN, kata Sultan bin Abdulrahman Almarshad, didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan daya serap universitas. Proyek ini akan meningkatkan infrastruktur universitas melalui pembangunan beberapa gedung modern yang ditata dengan baik.
"UIN Malang adalah kampus Islam negeri yang bertaraf internasional dan memiliki kualitas terbaik. Kami berharap pengembangan ini dapat meningkatkan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi, utamanya di bidang pendidikan," tutupnya.(ads)
ADVERTISEMENT