Pemerintah Kabupaten Malang Belum Bisa Kendalikan COVID-19 di Malang Utara

Konten Media Partner
12 Juni 2020 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi COVID-19. Foto: Rizal Adhi.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COVID-19. Foto: Rizal Adhi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Kendati sudah selesai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memasuki masa transisi new normal life, nyatanya tidak menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Malang. Justru muncul klaster-klaster baru di Malang Utara seperti Singosari dan Lawang.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, mengakui jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab Malang) belum bisa mengendalikan penyebaran COVID-19 di Malang Utara.
"Sampai saat ini di Malang Utara yaitu Singosari dan Lawang itu masih belum bisa kita kendalikan," ungkap Arbani, usai melakukan sidak di Pasar Lawang, pada Kamis (11/6/2020).
Namun, Arbani menjelaskan jika Satgas khusus sudah dibentuk untuk mengedukasi seluruh lembaga atau institusi di Malang Utara agar melaksanakan protokol kesehatan. "Entah itu pasar, tempat ibadah maupun Ponpes (Pondok Pesantren)," ungkapnya.
Sementara perkampungan yang disinyalir memiliki pasien konfirm positif COVID-19, wajib melaksanakan PSBL (Pembatasan Sosial Berskala Lokal).
"Diharapkan setiap RT atau RW jika ada kasus positif COVID-19 itu dilakukan lokalisasi wilayah," papar Arbani.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pria yang mengawali karir sebagi dokter gigi ini mengatakan, akan mendirikan safe house di Singosari dan Lawang secara mandiri.
"Saya sarankan safe house ini digunakan untuk orang yang masih reaktif rapid test, bukan yang konfirm positif (COVID-19). Yang konfirm positif agar segera dikirim ke Rusunawa ASN," saran Arbani.
Terakhir, Arbani menjelaskan jika kondisi pasien konfirm positif COVID-19 tersebut ternyata tidak memungkinkan, bisa diisolasi di rumah masing-masing.
"Tidak memungkinkan, misalnya memiliki gangguan jiwa. Ada kasus kemarin waktu dibawa ke Rusunawa ASN ternyata linglung. Sehingga pasien tersebut dikembalikan untuk isolasi mandiri di rumah," papar Arbani.