Pemkot Batu Bakal Cairkan Bantuan Produktif Usaha Mikro untuk 2.800 UMKM

Konten Media Partner
15 Agustus 2021 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat sosialisasi kepada pedagang dan pelaku UMKM di Alun-alun Kota Wisata Batu. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat sosialisasi kepada pedagang dan pelaku UMKM di Alun-alun Kota Wisata Batu. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG-Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor yang juga terdampak selama masa pandemi COVID-19. Maka, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu akan segera mencairkan dana Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahap keempat 2021 untuk lebih dari 2.800 pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono, bahwa masing-masing UMKM akan mendapat bantuan Rp 1,2 juta. Bantuan ini datang dari Kemenkop RI.
"Saat ini, proses pendaftaran masih berlangsung. Jadi jika ada pelaku UMKM yang ingin mendaftar masih bisa," katanya, pada Minggu (15/8).
Jika sudah terdata, lanjut dia, data itu akan dikirim ke Kementerian Perdagangan untuk diverifikasi. Diharapkan Eko, dari semua usulan itu bisa semua disetujui.
"Kalau kriterianya itu yang sifatnya perseorangan ya bukan kelompok. Masih belum tahu kapan cairnya karena (pendaftaran) masih berlangsung," katanya.
Sebelumnya, di tahap pertama sudah terverifikasi 2.364 pelaku UMKM. Hingga saat ini, total sudah ada 3.946 pelaku UMKM di Kota Batu. Jumlah itu diakui lebih banyak dari tahun lalu yang mana hanya 1.000 pelaku UMKM yang lolos verifikasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia menjelaskan kendala selama ini terletak pada pedagang kecil. Dijelaskan Eko, pedagang kecil kerap tidak memiliki ponsel maupun akses ke perbankan. Meski begitu, pihaknya tetap berupaya mengakomodir mereka agar mendapat program bantuan kepada warga terdampak pandemi ini.
"Yang menjadi persoalan, ada beberapa yang belum mengambil. Kalau informasi dari tim, 25 persen penerima belum mengambil. Kami sampaikan ke tim kondisi itu," pungkasnya.