news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemkot Kediri Ajak Remaja Kota Kediri Baca Aksara Jawa Kuno di Museum Airlangga

Konten Media Partner
13 Oktober 2021 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dalam memperingati Hari Museum Nasional, Pemerintah Kota Kediri mengajak 17 peserta Saka Pariwisata untuk belajar bersama di Museum Airlangga. (Foto Pemkot Kediri)
zoom-in-whitePerbesar
Dalam memperingati Hari Museum Nasional, Pemerintah Kota Kediri mengajak 17 peserta Saka Pariwisata untuk belajar bersama di Museum Airlangga. (Foto Pemkot Kediri)
ADVERTISEMENT
Kesadaran dalam mengenal kekayaan nusantara perlu dihadirkan untuk generasi muda. Dalam memperingati Hari Museum Nasional, Pemerintah Kota Kediri mengajak 17 peserta Saka Pariwisata untuk belajar bersama di Museum Airlangga mulai Selasa (12/10) pagi.
ADVERTISEMENT
Prasasti dan arca di Museum Airlangga Kota Kediri menjadi saksi bisu untuk anak muda yang sedang berkonsentrasi membaca dan menulis menggunakan aksara jawa kuno.
Materi aksara Jawa Kuno yang diberikan untuk para peserta di Museum Airlangga Kota Kediri. (Foto Pemkot Kediri)
Namun karena masa pandemi dan pengunjung museum masih dibatasi, hasil tulisan mereka juga dibagikan ke media sosial masing-masing. Sehingga masyarakat lainnya juga tertarik untuk ikut belajar aksara Jawa Kuno.
Junio Chelsa Putra Setyana mengaku senang akhirnya dapat belajar aksara Jawa Kuno. Ia pun mengaku sempat kebingungan dan kesulitan membaca tulisan di prasasti.
“Acara ini sangat bagus sekali, karena saya dan teman-teman akhirnya bisa mengenal penulisan, cara baca aksara Jawa kuno, yang biasanya tidak diajarkan di bangku sekolah,” ujar Junio yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA.
ADVERTISEMENT
Membaca prasasti yang beraksara Jawa Kuno yang ada di Museum Airlangga Kota Kediri. (Foto Pemkot Kediri)
Kemudian dalam materinya, Eko Bastiawan, lulusan SOAS Universitas London yang juga tergabung dalam komunitas pemerhati budaya dan sejarah ini menyampaikan bahwa saat ini masih banyak prasasti di luar sana yang belum masuk dan dirawat di museum. Sehingga, para sejarawan kini berpacu dengan waktu untuk bisa membaca ulang dan mendokumentasikan prasasti sebelum tulisan yang terpahat memudar karena cuaca.
Ia berharap, nantinya akan semakin banyak generasi muda yang mampu membaca aksara Jawa Kuno dan dapat membantu pembacaan prasasti.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. (Foto Pemkot Kediri)
Sementara itu, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, pun mengapresiasi adanya kegiatan ini sekaligus kepedulian para pemuda Kota Kediri dengan peninggalan bersejarah di Museum Airlangga.
“Metode belajar seperti ini dapat dilanggengkan ke depannya. Karena menjadi cara belajar baru bagi para pemuda, dan dapat meningkatkan minat mereka untuk mengunjungi museum. Dengan begitu, peninggalan sejarah dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat tetap terjaga,” ujar Mas Abu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Nur Muhyar. Dalam sambutannya ia berpesan bahwa kegiatan belajar di museum perlu dipupuk sebagai bentuk pelestarian budaya. Terlebih lagi selama ini pembelajaran sejarah hanya melalui teori saja.
Nantinya selain belajar Aksara Jawa Kuno, kegiatan Belajar Bersama di Museum ini akan diisi dengan materi beragam lainnya. Dijadwalkan acara ini akan berlangsung hingga Jumat (15/10). (*)