Pemkot Malang Fokus Pembangunan dan Pemulihan Ekonomi di Tahun Ini

Konten Media Partner
6 Januari 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan arahan dalam kegiatan Refleksi Kinerja 2021 dan Outlook 2022 di Gedung Islamic Center. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan arahan dalam kegiatan Refleksi Kinerja 2021 dan Outlook 2022 di Gedung Islamic Center. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Mengawali tahun 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang setidaknya menyiapkan tiga isu strategis yang akan dikuatkan. Pertama, penyesuaian anggaran sebagai dampak pandemi COVID-19 terhadap pembiayaan pembangunan. Kedua, memangkas jarak antara capaian dan target akhir dengan menguatkan kerja cerdas. Ketiga, pemulihan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji dalam Refleksi Kinerja 2021 dan Outlook 2022 bertajuk ‘Satu dan Kuatkan Komitmen, Bangun Optimisme 2022' di Gedung Islamic Center, pada Rabu (5/1/2022).
“Selain itu, perlu disikapi secara bijak terkait suhu jelang tahun politik. Sementara tuntutan digitalisasi dan komunikasi kebijakan juga menjadi isu strategis untuk dikuatkan. Kita juga perlu waspada dengan segala dampak penyebaran Omicron, termasuk di situasi pemulihan pandemi. Kunci kebangkitan pascapandemi sebetulnya ada tiga yaitu adaptasi, kolaborasi dan kreativitas,” kata dia.
Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan arahan dalam kegiatan Refleksi Kinerja 2021 dan Outlook 2022 di Gedung Islamic Center. Foto: dok
Di samping itu, Sutiaji juga turut mengapresiasi perangkat daerah yang telah bekerja keras selama tahun 2021. Sebab, tahun 2021 menjadi tahun yang penuh tantangan. Terlebih, adanya pandemi COVID-19 yang kembali berdampak pada sektor pembangunan yang telah diagendakan. Karenanya, sederet pengalaman dan prestasi yang berhasil ditorehkan diharapkan menjadi penguat untuk mengawali tahun 2022.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap sudah mulai ada ventilasi yang terbuka untuk mendorong kerja dan kinerja kita yang lebih meski masih dalam suasana duka COVID-19,” urainya.
Beberapa pencapaian yang berhasil dilakukan oleh Pemkot Malang dan kolaborasi semua pihak di antaranya menekan penularan kasus hingga kebijakan turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 sehingga roda perekonomian makin berputar.
“Berbagai capaian telah diraih Pemkot Malang di tahun 2021. Pemkot Malang menyadari masih ada pekerjaan rumah dan tantangan yang dihadapi ke depan. Di tengah tantangan tersebut, kami berharap dukungan masyarakat sehingga optimisme terbangun,” imbuhnya.
Kemudian, Jaminan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC) Kota Malang telah tercapai sejak April 2021. Di mana 95,24 persen masyarakat sudah terlindungi jaminan kesehatan. Tren stunting menurun.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Pemkot Malang juga memberikan beasiswa untuk 130 siswa SMA dan mahasiswa serta anak yatim piatu yang terdampak COVID-19. Inovasi juga dihadirkan seperti Pojok Baca Digital beragam inovasi literasi, kebijakan kenaikan insentif guru PAUD, stimulus one RW one hafiz, dan lainnya.
“Proyeksi awal 2021 menunjukkan bahwa ekonomi mulai mengalami kenaikan 3.80 persen pascakontraksi akibat pandemi di tahun 2020. Sektor ekonomi kreatif terus menggeliat dan dikuatkan hingga Kota Malang kembali ditetapkan sebagai salah satu kota kreatif oleh Kemenparekraf 2021,” tambah Sutiaji.
Infrastruktur terintegrasipun terus dibangun, seperti Malang Creative Center, Jembatan Tlogomas, Kayutangan Heritage, Taman Bunga Merjosari, dan lainnya.
Upaya menekan angka kemiskinan juga terus dikuatkan sehingga angka kemiskinan Kota Malang terendah kedua di Provinsi Jawa Timur. Salah satu upayanya, Pemkot Malang mengembangkan aplikasi Job Fair Active untuk menekan pengangguran. Berbagai kolaborasi sebagai upaya perlindungan dan pemenuhan kebutuhan lansia juga terus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
“Di tengah tantangan yang dihadapi, Kota Malang meraih Kategori Kota Layak Anak Kategori Nindya 2021. Pertama kalinya Kota Malang meraih penghargaan anugerah Parahita Ekapraya 2021,” sambungnya.
Pemkot Malang juga meraih predikat A untuk Akuntabilitas Pemerintah (SAKIP) yang hanya diraih 11 dari sekitar 500 kota/kab se-Indonesia di tahun 2020.
Sementara Indeks Reformasi Birokrasi terus meningkat pada kategori baik. Penguatan ekosistem birokrasi inovatif terus dibangun. Hal itu sejalan dengan teknologi informasi yang juga terus dioptimalkan pemanfaatannya.
“Berbagai kemudahan dihadirkan untuk kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik, seperti digitalisasi melalui aplikasi sebagai penyederhanaan sistem agar lebih efektif dan efisien. Terbaru, kami telah meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka yang sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” tukas dia.(ads)
ADVERTISEMENT