Pendaftaran Fakultas Kedokteran Unisma Gelombang 3 Masih Dibuka

Konten Media Partner
2 Agustus 2022 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Msi. Foto: dok Unisma
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Msi. Foto: dok Unisma
ADVERTISEMENT
MALANG - Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma) gelombang III masih buka hingga 8 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
Dekan FK Unisma, dr Rahma Triliana MKes PhD menjelaskan bahwa pada PMB gelombang III ini, terdapat dua jalur yang disediakan yakni jalur reguler dan jalur pesantren.
Jika jalur reguler diperuntukkan untuk umum, maka jalur pesantren dikhususkan bagi mereka yang telah menempuh jenjang SMA dan pendidikan di pondok.
Pamflet penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK) Unisma. Foto: dok Unisma
Selain itu, kata dia, calon mahasiswa baru yang mendaftar jalur pesantren nantinya akan mendapatkan banyak keringanan, termasuk pembiayaan seperti Dana Pengembangan Pendidikan (DPP).
"Jadi harus menjalani pendidikan SMA dan pesantren. Minimal mondoknya tiga tahun, apabila mungkin sejak SMP atau bahkan SD sudah mondok, maka tentu akan ada nilai tambah yang mempengaruhi juga mempengaruhi biaya masuk," jelasnya.
Di jalur pesantren, tambah dia, selain calon mahasiswa baru akan mengikuti ujian tulis umum, juga akan mengikuti ujian seputar kepesantrenan seperti hafalan Al-Qur'an hingga tes kitab.
ADVERTISEMENT
"Adanya jalur ini sama halnya dengan memberikan apresiasi kepada para santri sekaligus penguatan keislaman. Hal tersebut seiring dengan kebijakan Unisma yang mewajibkan untuk tinggal di pondok pesantren modern Unisma bagi mahasiswa baru selama satu tahun," jelasnya.
Ditekankan dr Rahma, bahwa pada gelombang terakhir ini, kuota yang tersedia untuk FK hanya tersisa 50 dari 150 kuota yang disediakan. "Tersisa 50-an (kuota), jumlah ini terbagi menjadi jalur reguler dan pesantren," tambah dia.
Sementara itu, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Msi menerangkan bahwa Unisma merupakan kampus multikultural. Sebab itu, meski terdapat jalur pesantren dan kebijakan tinggal di ma'had, namun FK Unisma juga tetap membuka kesempatan bagi mahasiswa non muslim.
Pihaknya juga tidak mewajibkan mahasiswa non muslim untuk turut tinggal di ma'had. Namun juga tidak melarang apabila ingin berkunjung atau bahkan mengikuti.
ADVERTISEMENT
"Kita wajibkan (ma'had) bagi yang muslim, tapi kalu mereka (non muslim) ingin tau, kita tempatkan di rusunawa. Tidak harus menyatu tapi bisa belajar bersama karena kami mengayomi semua unsur, ada istiadat, dan semua negara. Sebab ini kampus multikultural," tukasnya.(ads)