Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Perantau Malang Nekat Pulang Kampung Berenang Punya Riwayat Luka Berat
18 Desember 2020 14:00 WIB
Tidak Sanggup Bekerja di Kalimantan karena Riwayat Kecelakaan
ADVERTISEMENT
MALANG - Kelakuan Dedik Purnomo (27), pemuda fenomenal asal Dusun Putuk Rejo, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, benar-benar membuat geleng-geleng kepala.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, dia ingin pulang dari Balikpapan ke Malang dengan cara berenang menggunakan galon melintasi Teluk Balikpapan.
Ayah Dedik, Kholil, mengungkapkan alasan anaknya ingin segera pulang ke Malang kendati sudah diurus oleh kakaknya. "Sebenarnya dia nekat itu karena ada COVID-19 dan tidak dapat pekerjaan, jadi dia tidak sabar ingin pulang," jelasnya, di kediamannya, pada Jumat (18/12/2020).
Kakak kandung Dedik, Syahrul, yang juga berada di Kalimantan, sebenarnya juga sudah mengurus tiket kepulangannya, tapi terkendala syarat surat kesehatan.
"Lalu karena ada COVID-19 ini kan harus ngurus suarat kesehatan dan lain-lain. Itu semua sebenarnya mau diurus kakaknya, tapi dia tidak sabar jadi nekat," ungkap Kholil.
Pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini mengatakan, anaknya tidak sanggup ikut kerja di pertambangan batu bara seperti kakaknya. "Tahun 2006 dia sempat kecelakaan saat mau ikut konvoi Arema dan harus dioperasi di kepala," kenangnya.
ADVERTISEMENT
"Selama 2,5 bulan dia koma. Karena lama gak sadar, lalu saya bawa ke Gus Muslik," sambungnya.
Kholil juga mengungkapkan, sebenarnya Dedik tidak suka keluar rumah waktu masih di Malang. "Dia sempat kerja ngamen tapi cuma sebentar. Dia juga sempat kerja ke Bali sebagai sales sebentar cuma 1 minggu, tapi gak betah lalu pulang lagi," jelasnya.
Pria yang sempat berkerja di Tim Arema pada tahun 1974-1978 ini juga menjelaskan, anaknya sejak kecil sudah bisa berenang. "Kalau dia sebenarnya dari kecil memang bisa berenang gaya bebas, tapi saya tidak tahu dia belajar dari mana," tuturnya.
Dia juga sudah tahu jika anaknya akhirnya mendapatkan tiket pulang gratis dari Kapolsek Pelabuhan Semayang. "Saya sudah dikasih tahu kalau dia akhirnya dapat tiket gratis, tapi belum tahu kapan bakal datang. Saya berterima kasih sudah diberikan tiket gratis," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Laki-laki berusia 63 tahun ini berharap, anaknya segera pulang dan bekerja di Malang saja. "Kalau sudah di sini kalau bisa di rumah saja, kalau ada uang mau kasih modal buat jualan saja. Biar dia di rumah saja tidak kemana-mana," harapnya.
Namun, dia mengaku bingung karena tidak bisa memberikan modal kepada anaknya. Dia berharap ada yang bisa membantu memberi modal agar anaknya tidak berpikir nekat lagi.
Kholil berharap, anaknya bisa berjualan cilok atau jajanan lainnya. "Dia soalnya kerja berat tidak bisa, biar dia jualan apa gitu. Misalnya jualan cilok begitu mungkin," pungkasnya.