Konten Media Partner

Percobaan Sekolah Tatap Muka di Malang Terapkan Ganjil Genap

7 September 2020 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMAN 1 Turen. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
SMAN 1 Turen. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Selama 3 minggu lalu, SMAN 1 Turen telah menjalani percobaan pembelajaran tatap muka. Hasil percobaan ini nantinya akan menjadi pertimbangan bagi SMA/SMK lain di Kabupaten Malang untuk ikut mengaktifkan pembelajaran tatap muka.
ADVERTISEMENT
"Ini jadi simulasi untuk pembukaan sekolah lagi. Karena ini adalah arahan dari Gubernur Jatim dan dari Diknas (Pendidikan)," ungkap Bupati Malang, Muhammad Sanusi, usai mengunjungi SMAN 1 Turen, pada Senin (7/9/2020).
Sanusi menjelaskan, siswa/siswi yang masuk akan dipisahkan berdasarkan nomor absen tiap kelas. "Ini sudah jalan dan masuk kembali tapi dengan separuh kapasitas kelas dan ganjil genap setiap minggu," terangnya.
SMAN 1 Turen. Foto: Rizal Adhi
Sementara untuk SD dan SMP, masih menunggu kajian dari Pemkab Malang. "Kalau SD dan SMP masih menunggu kita. Kalau yang SMK dan SMA bukan kewenangan Bupati," tukasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Turen, Ibnu Harsoyo, menjelaskan jika dalam satu kelas hanya diisi 16-18 siswa. Setiap meja juga hanya diisi satu siswa dengan dipisahkan bilik-bilik mika.
ADVERTISEMENT
"Dalam satu kelas maksimal 16-18 anak, dan mengacu pada protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan," bebernya.
Ibnu Harsoyo. Foto: Rizal Adhi
"Dan kami juga menerapkan ganjil genap sesuai nomor absen siswa. Jadi, jika hari ini yang masuk ganjil, maka besok yang masuk genap," sambungnya.
Dalam seminggu, siswa hanya diberikan jatah 2 kali masuk. "Karena siswa kami sejumlah 1.200 siswa, jadi kami bagi shift seminggu 2 kali. Dan siswa yang tidak masuk ke sekolah dia belajar daring di rumah," jelasnya.
"Jadi siswa masuk sekolah tatap muka ini sejenis konsultasi klinis tentang pendidikan. Seperti sekolah online kendalanya apa, sehingga menekan biaya operasional seperti kuota internet," lanjutnya.
Percobaan ini sudah berjalan selama 3 minggu, dimulai pada 18 Agustus 2020. Kebijakan ini sesuai Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Gubernur Jawa Timur Nomor 420/11350/101.1/2020 tentang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka. Terbatas pada jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Percobaannya di minggu pertama kita coba seminggu masuk satu kali. Lalu setelah feedback dari guru dan orang tua/wali murid, kita sempurnakan menjadi seminggu 2 kali," jelasnya.
Bila memungkinkan, nantinya di bulan Januari 2021, SMAN 1 Turen akan melangsungkan pembelajaran tatap muka seminggu 3 kali.
Indikator kesuksesan uji coba ini adalah kedatangan siswa, permasalahan belajar, sampai produk pembelajaran siswa.
"Dan siswa sendiri maksimal hanya belajar selama 4 jam di kelas dengan jam pulang pukul 11.30 WIB," pungkasnya.
Untuk sekolah-sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Malang adalah SMAN 1 Turen, SMK Bina Bangsa Dampit, dan SLB Sumberpucung.