Peringati HDI, Pemkot Malang Berikan Alat Bantu Dengar hingga Kursi Roda

Konten Media Partner
13 Desember 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang bersama Wakil Wali Kota Malang, Ketua TPP PKK hingga Dinsos Kota Malang saat menyerahkan penghargaan Karang Werda. Foto / Feni Yusni
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang bersama Wakil Wali Kota Malang, Ketua TPP PKK hingga Dinsos Kota Malang saat menyerahkan penghargaan Karang Werda. Foto / Feni Yusni
ADVERTISEMENT
MALANG - Peringati Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Pemkot Malang memberikan bantuan alat bantu dengar hingga kursi roda.
ADVERTISEMENT
Salah satu penerimanya adalah Sutomo, 58, warga Kecamatan Sukun, Kota Malang. Dia tak kuasa menahan haru tatkala sang putra dapat beraktivitas lebih leluasa meski dengan keterbatasannya.
Ya, ia adalah orang tua Muhammad Mufid, 24, penyandang disabilitas tunadaksa yang menjadi salah satu penerima kursi roda elektrik.
Bantuan tersebut diterimanya bersamaan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Grand Mercure Malang Mirama, Selasa (13/12/2022).
“Alhamdulillah, terima kasih. Karena biasanya dia saya gendong kalau mau berangkat ngaji, tapi sekarang bisa jalan sendiri (dengan kursi roda elektrik),” tuturnya.
Menurut Sutomo, selain mengaji Mufid juga tengah menekuni alat musik keyboard di rumah.
Wali Kota Malang didampingi Ketua TP PKK Kota Malang menyerahkan bantuan kursi roda elektrik. Foto / Feni Yusnia
Selain itu, sang putra sebelumnya pernah mendapat bantuan namun, berupa kursi roda manual. Sehingga dalam kesehariannya, Mufid masih memerlukan bantuan untuk mendorong kursi rodanya.
ADVERTISEMENT
“Alhamdullillah Pemkot Malang sangat peduli. Sebelum dapat kursi roda elektrik ini, dapat kursi roda yang dorongan, menjalankan sendiri tidak bisa. Baru kemarin ini dapat usulan yang elektrik,” jelasnya.
Kadinsos P3AP2KB Kota Malang, Penny Indriani menuturkan, bahwa kegiatan ini dikemas dalam tema ‘Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan Inklusif yang berkelanjutan’. Dengan maksud, agar disabilitas lebih bermakna di tengah masyarakat.
“Di mana penyandang disabilitas tidak hanya menjadi objek dalam pembangunan tapi menjadi subjek yang memberikan kontribusi setara dengan orang tanpa disabilitas,” ujarnya.
Sebab itu, dalam proses keberhasilannya juga dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Seperti, Burger Buto yang memberdayakan disabilitas, BLK Wonojati yang memberi ruang gerak pada disabilitas untuk merasakan pelatihan, Polresta Malang Kota hingga Grand Mercure Malang Mirama yang memberikan kesempatan disabilitas untuk bekerja dan mandiri.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji berkomitmen untuk terus menyiapkan fasilitas pembangunan inklusif yang berkelanjutan. Di antaranya, dengan menata trotoar hingga kantor yang ramah disabilitas.
“Kami terus menerus berbenah karena seluruh anak istimewa. Di Kota Malang ini bahkan ada 2.729 (warga disabilitas) sehingga terus kita lakukan pendampingan, penguatan literasi sehingga mereka punya semangat jangan sampai pesimis,” imbuhnya.
Dalam kesempatan serupa, Pemerintah Kota Malang melalui Dinsos Kota Malang, menyediakan kursi roda adaptif sebanyak 11 buah dan kursi roda elektrik sebanyak 7 buah yang akan diberikan pada disabilitas yang membutuhkan.
Dinsos Kota Malang juga menerima bantuan dari Kemensos berupa 32 buah alat bantu dengar, 17 kursi roda standar, 15 kursi roda adaptif dan 86 buah tongkat adaptif.
ADVERTISEMENT
Dinas Sosial Provinsi Jatim juga turut menghibahkan kursi roda standar sebanyak 7 buah dan kursi roda adaptif sebanyak 7 buah.
Di samping itu, juga dilakukan penyerahan alat bantu dengar dan alat bantu kursi roda kepada perwakilan disabilitas. Ada pula pemberian penghargaan pada penyandang disabilitas berprestasi, penyerahan penghargaan Karang Werda Provinsi Jatim.
Serta, penandatangan MoU Dinsos Kota Malang dengan Grand Mercure Malang Mirama terkait perekrutan tenaga training hospitality.
“Di kami (lingkungan Pemkot Malang) juga ada porsinya (kesempatan kerja). Seperti Diskominfo, Dinsos dan dinas-dinas yang lain. Kita pasti akan terus berbenah,” pungkas Sutiaji.