Pesan Kadiskominfo Kabupaten Malang untuk Perempuan Berdaya

Konten Media Partner
4 Februari 2021 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiskominfo Kabupaten Malang. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Kadiskominfo Kabupaten Malang. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Menjadi perempuan memang tak melulu soal perkara rumah tangga. Seperti halnya Aniswaty Aziz, perempuan berhijab dan berkacamata ini berhasil meniti karir hingga menjadi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, sejak Januari 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Ibu dua anak ini mengaku, sepanjang karirnya sebagai abdi negara sejak 1997, berbagai asam garam hingga pergantian jabatan sudah pernah dirasakannya. Meski sempat kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, dia tetap konsisten agar keduanya berjalan seimbang.
"Dulu kesulitan sekali mengurus anak karena masih kecil, tapi karena sekarang anak sudah besar, maka aktivitas mengurus rumah tangga juga berkurang. Kalau dulu 50 persen dirumah, sekarang sudah 95 persen fokus melaksanakan tugas sebagai abdi negara. Intinya jalani dulu, enjoy aja setiap prosesnya," katanya.
Menurutnya, menjadi wanita karir merupakan pilihan sekaligus kesempatan bagi perempuan untuk dapat berdaya. Sebab, perempuan mempunyai banyak kelebihan, termasuk kemampuan serta kemauan untuk berkembang.
"Jadi perempuan memang dilema tapi kalau kita bisa melewati itu dengan baik insyaAllah lebih baik. Karena perempuan itu punya banyak kelebihan. Jadi kalau punya kemampuan berkarir, kerjakan maksimal jangan nanggung, supaya jadi top di bidangnya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan mengapa perempuan layak didorong untuk berkarir, lanjutnya, karena dapat melatih kemandirian. "Jadi saat kita berkeluarga bisa saling membantu atau kerja sama dengan suami untuk keluarga, memang rejeki Allah yang atur, tapi kita tetap berusaha," jelasnya.
Lebih jauh, Anis juga menekankan agar menjadi perempuan harus pintar dalam memilah informasi, sehingga tak mudah termakan berita hoaks di era yang serba teknologi. Mengingat, selain gemar informasi, perempuan juga menjadi salah satu pihak yang kerap kali jadi korban informasi.
Sehingga, dia menghimbau, agar perempuan lebih memperhatikan tiga hal berikut. Satu, literasi digital, dimana masyarakat sudah harus mengerti kemana arah berita. Kedua, sharing dulu sebelum membagikan ke orang lain. Terakhir, jangan mudah percaya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau mendapat informasi jangan mudah percaya. Misalnya di WA group, ada yang share untuk menjadi putih bisa menggunakan susu cair dan madu, sekian kali pakai maka akan putih. Kemudian karena percaya, tulisan itu benar dicoba, apa yg terjadi? Kulit menjadi gatal-gatal dan kemerahan, siapa yang bisa disalahkan? kalau sudah begitu bagaimana? Padahal jangan langsung percaya. Karena itu penelitian siapa?? Siapa yang pernah mencoba kan nggak jelas. Untuk itulah kita harus bijak dalam menyikapi informasi," tandasnya.