news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Plengsengan Jembatan Kedungkandang Ambrol, Begini Tanggapan Dinas PU Kota Malang

Konten Media Partner
23 November 2020 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plengsengan proyek Jembatan Kedungkandang sisi barat ambrol. Diduga, plengsengan ambrol pada Minggu malam (22/11/2020). Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Plengsengan proyek Jembatan Kedungkandang sisi barat ambrol. Diduga, plengsengan ambrol pada Minggu malam (22/11/2020). Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Plengsengan Sungai Amprong yang berada tepat di lokasi pengerjaan proyek Jembatan Kedungkandang ambrol. Persisnya, ada di Jalan Mayjend Sungkono, Kedungkandang, Kota Malang. Tak jauh dari Jembatan Kedungkandang lama.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dihimpun, ambrolnya plengsengan baru diketahui pada Senin pagi (23/11/2020), sekitar pukul 05.20 WIB. Luasan plengsengan yang ambrol kurang lebih lebarnya sekitar 25 meter dengan tinggi kurang lebih 6 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-PKP) Kota Malang, Hadi Santoso, membenarkan kejadian ini. Bahkan, plengsengan yang ambrol ini baru saja selesai dibangun pada Sabtu (21/11/2020).
"Tapi Minggu (22/11/2020) sudah ambrol. Ambrolnya itu juga barengan dengan plengsengan yang ada di seberangnya (timur). Mungkin sekitar jam 8-9 malam posisi waktu itu hujan deras,'' ungkapnya, pada Senin (23/11/2020).
Pria yang akrab disapa Soni itu menjelaskan, plengsengan yang ambrol merupakan plengsengan tambahan dari Dinas PUPR untuk membangun jalur alternatif jika nanti sewaktu-waktu jembatan sudah berfungsi dan terjadi kepadatan arus lalu lintas, bisa dipecah melalui jalur ini.
ADVERTISEMENT
“Pembangunan itu adalah plengsengan tambahan dari saya karena saya minta ada jalan dari sisi utara. Jadi kalau mau belok ke jalan Muharto itu, kalau krodit (macet) bisa lewat ke jalur bawah,” papar Soni.
Sementara, dijelaskan Soni, bagian yang ambrol dari plengsengan itu terdiri dari 3 segmen paling atas. Sementara, pondasinya diklaim masih kuat. "Pondasinya gak papa itu. Yang ambrol kan cuman ada 3 segmen (segmen 1, 2, dan 3). Tapi saya liat pondasinya gak papa,'' klaimnya.
Lebih lanjut, pasca kejadian ini, Soni akan menginstruksikan kepada pekerja proyek untuk mengganti bahan plengsengan yang semula dibuat dari batu, menjadi beton. Dia tidak mau, jika pembangunan kembali plengsengan ini nanti, tetap menggunakan batu.
ADVERTISEMENT
"Saya gak mau diganti batu yang sudah terpakai. Kita langsung lakukan perbaikan lagi. Gak hanya yang ambrol saja yang kita bangun, tapi juga di plengsengan sisi timur juga. Semua akan saya ganti pasang beton,'' pungkasnya.