Politeknik Negeri Malang Tuan Rumah Kampus Merdeka Fair 2022

Konten Media Partner
9 November 2022 23:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama dalam pembukaan Kampus Merdeka Fair 2022 di Graha Polinema. Foto / Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama dalam pembukaan Kampus Merdeka Fair 2022 di Graha Polinema. Foto / Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG - Politeknik Negeri Malang (Polinema) menjadi salah satu tuan rumah perhelatan Kampus Merdeka Fair (KMF) di Gedung Graha Polinema pada 9 dan 10 November 2022.
ADVERTISEMENT
Diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pembukaan kegiatan ini diikuti oleh pimpinan sejumlah perguruan tinggi, mitra industri, serta mahasiswa.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo menuturkan, penyelenggaraan Kampus Merdeka Fair ini merupakan bentuk dukungan Polinema terhadap program MBKM yang telah banyak dirasakan manfaatnya oleh para mahasiswa.
"Sebagai tuan rumah, kami berterima kasih sudah ditunjuk. Ini menjadi bagian dari upaya Polinema menyukseskan program Kampus Merdeka," ujarnya.
Program pendidikan di luar program studi telah dijalankan Polinema sejak tahun 2018. Dalam perjalanannya Polinema ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan program MBKM melalui keikutsertaan dalam program flagship seperti MSIB, PMM, Kampus Mengajar, dan IISMAVO.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo saat memberikan arahan. Foto / Feni Yusnia
Maka, tambah Supriatna Adhisuwignjo, Kampus Merdeka Fair juga menjadi ajang pengenalan program-program Kampus Merdeka secara lebih dekat, yaitu Magang dan Studi Independen, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa, Indonesian International Student Mobility Awards, Praktisi Mengajar, dan Wirausaha Merdeka.
ADVERTISEMENT
Di Kampus Merdeka Fair ini, pengelola MBKM di perguruan tinggi, mitra Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja, maupun mahasiswa dapat saling bertukar informasi terkait pelaksanaan program.
Terlebih, program Kampus Merdeka merupakan salah satu program yang mampu menyiapkan calon penerus generasi bangsa sebagai calon pemimpin dengan berbagai keahlian. Baik hardskill, softskill, dan karakter.
"Tantangan ke depan, tidak ringan. Maka, kami terus berupaya mengimplementasikan berbagai macam program MBKM yang ada. Ini menjadi energi baru bagi Polinema agar nanti program yang ditawarkan bisa terselenggara dan terimplementasi dengan baik," tukasnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menerangkan bahwa program-program inovasi dalam MBKM ditujukan untuk memfasilitasi mahasiswa agar mereka belajar di luar kampus dan luar kelas, meraih berbagai pengalaman yang membelajarkan, dan membangun jejaring dalam rangka menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang terampil dan kompeten sebagai calon pemimpin bangsa masa depan.
ADVERTISEMENT
“Saya yakin, kita semua yakin, bahwa MBKM adalah salah satu ikhtiar kita mempercepat penyiapan sumber daya manusia yang mampu menghadapi berbagai tantangan di kemudian hari,” ungkapnya.
Ia berharap, melalui Kampus Merdeka Fair para mahasiswa, dosen, pimpinan perguruan tinggi, serta mitra industri dan mitra lembaga pemerintah lainnya dapat mengenal lebih dalam program-program MBKM sekaligus berbagi pengalaman dan gagasan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program.
“Mari kita memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran di luar kampus, untuk mengalami sendiri berbagai pembelajaran nyata di luar kampus mereka. Dengan demikian para mahasiswa sejak awal dapat belajar dari berbagai perspektif dan pengalaman sehingga mereka menjadi insan yang berpengalaman dan berwawasan serta mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat,” ucap Kiki.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Bidang 3 Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Nurhadi Irbath menambahkan, kebijakan MBKM sendiri diluncurkan pada tahun 2020 silam sebagai sebuah langkah transformasi pendidikan tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Sejak tahun 2021, sejumlah program flagship diluncurkan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan hak belajar di luar kampus selama dua semester.
Program flagship MBKM meliputi program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Merdeka (KM), Wirausaha Merdeka (WMK), dan Praktisi Mengajar (PM).
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo (tengah kiri) bersama Wakil Ketua Bidang 3 Pelaksana Pusat Kampus Merdeka Fair 2022, Nurhadi Irbath (tengah kanan). Foto / Feni Yusnia
Selain keenam program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, mahasiswa juga dapat mengikuti program MBKM yang diselenggarakan secara mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi, atau yang disebut dengan Kampus Merdeka Mandiri.
ADVERTISEMENT
"Arah kebijakan Kemendikbudristek di tahun 2022, program Kampus Merdeka bisa dijalankan secara masif sebagai Kampus Merdeka Mandiri. Jadi oleh masing-masing kampus, bukan kementerian pusat," terangnya.
Hal ini, kata dia, juga melatarbelakangi alasan pemilihan Polinema sebagai salah satu tuan rumah dalam rangkaian kegiatan ini.
"Pertimbangannya (pemilihan kampus) hanya satu. Kampus yang telah bisa menjalankan MBKM mandiri, dipandang oleh Kementerian sukses supaya kampus-kampus lain hadir ke sini dan bisa belajar langsung," tukasnya.
Polinema sendiri menjadi satu dari dua perguruan tinggi vokasi yang ditunjuk sebagi tuan rumah.
Polinema juga menjadi tuan rumah kelima acara ini setelah Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Tanjungpura Pontianak.
Nantinya, Roadshow enam kota bertajuk Kampus Merdeka Fair: Road to Festival Kampus Merdeka 2022 ini akan berakhir di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali pada 15 dan 16 November 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT