Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Peringati Hari Santri
ADVERTISEMENT
MALANG - Peringati Hari Santri, Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Al-Fadholi menggelar kegiatan menarik. Yakni, Hapus Tato Gratis yang dibuka untuk umum, pada Sabtu (17/10/2020).
ADVERTISEMENT
Penyelenggara acara, Hj Rifatul Minnah (28), menyampaikan bahwa hari santri ini merupakan momentum bagi para santri untuk mengadakan kegiatan yang penuh kebersamaan dan bermanfaat untuk banyak orang. Salah satunya dengan acara hapus tato.
"Di Hari Santri ini kita ingin para santri tetep berkreasi. Adanya hapus tato membawa pengembangan tersendiri bagi para santri untuk berkegiatan sosial dengan masyarakat," tuturnya.
Hapus tato gratis ini juga diberikan untuk membantu masyarakat yang ingin berhijrah. Sehingga dapat lebih khusuk saat menjalankan ibadah.
"Karena itu merupakan cara yang bisa kita lakukan untuk membantu orang, maka kita lakukan. Apalagi kalau hapus tato kan mahal banget, jadi kita bantu," jelas perempuan yang juga neng (putri kiai) di Pondok Pesantren Mahasiswa Darul Ulum Al-Fadholi ini.
ADVERTISEMENT
Proses penghapusan tato sendiri dilakukan menggunakan alat bernama pico laser. Sebelumnya, peserta harus melakukan anestesi dan dipastikan sehat, bebas HIV, diabetes, hepatitis a, hepatitis b, hipertensi, maupun rapid test.
Selain hapus tato, ada juga lomba videografi, memasak, make up, pengajian, hingga kegiatan pondok lainnya.
"Agar para santri bisa menjadikan ini menjadi sesuatu yang bermanfaat walaupun tidak untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain," terang perempuan berhijab ini.
Sementara itu, salah satu peserta asal Probolinggo, Hadi Santoso (26), mengakui kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap agar terus diadakan.
Hadi bercerita, sudah bertato di lengan dan leher sejak satu tahun yang lalu dan terus berusaha keras untuk menghapusnya namun gagal.
ADVERTISEMENT
Selain untuk menjadi lebih baik, motivasinya ingin menghapus tato secara permanen karena tidak ingin putranya yang baru berusia 3 tahun malu atau bahkan meniru perbuatan sang ayah.
"Takut jadi contoh kurang baik buat anak. Kemarin habis dapat informasi dari ibu saya langsung kesini dari Probolinggo naik travel," paparnya.
"Ini kegiatannya bagus. Ngasih kesempatan buat kita yang bener-bener pengen ngilangin tato atau mungkin merasa lebih baik tanpa tato, semoga terus dilaksanakan ya," harap pria yang juga ditemani istri dan anaknya ini.(ads)