Potensi Longsor dan Banjir Bandang Masih Tinggi di Kota Batu

Konten Media Partner
22 September 2022 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi aliran Sungai Sambong di Desa Bulukerto Kota Batu usai disentuh penanganan pasca banjir bandang. Foto/Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi aliran Sungai Sambong di Desa Bulukerto Kota Batu usai disentuh penanganan pasca banjir bandang. Foto/Azmy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BATU - Banjir bandang dan longsor masih menjadi ancaman bagi warga Kota Batu menjelang datangnya musim penghujan. Potensi dua bencana alam ini diprediksi masih tinggi.
ADVERTISEMENT
Kota Batu pernah dilanda banjir bandang tahun 2021 lalu di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Saat itu luapan air tersebut menimbulkan korban jiwa.
Megantisipasi ancaman tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mulai melakukan upaya mitigasi secara merinci. Terlebih revitalisasi sungai yang ada di Dusun Sambong sifatnya hanya perbaikan darurat.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, mengatakan bahwa potensi banjir bandang masih terbilang tinggi meski sudah dilakukan revitalisasi.
''Potensinya masih ada, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi lagi (banjir bandang, red),'' ungkap Rochim, Kamis (22/9/2022).
Untuk itu, pengawasan akan ditingkatkan secara intens di semua titik rawan. Menurutnya, ada sekitar 10 titik lain selain Desa Bulukerto yang berpotensi terjadi banjir seperti Sungai Beru dan Sungai Paron hingga di kaeasan permukiman di Kelurahan Sisir dan Kelurahan Temas.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Kota Batu juga dihantui potensi tanah longsor di 7 titik seperti di Desa Giripurno, Kelurahan Songgokerto dan Desa Gunungsari. Soal itu, BPBD sudah memasang 12 unit Early Warning System (EWS) di setiap lereng Gunung Arjuno.
Terpisah, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu Gatot Nugroho menegaskan bahwa tahun ini pihaknya kembali menambah jumlah unit EWS sebanyak 12 unit untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor tersebut.
Rinciannya, pada 2020 lalu menganggarkan 5 unit kemudian bertambah menjadi 10 unit pada tahun 2021, sedangkan untuk 2022 melakukan pemasangan 1 EWS dari BPBD Kota Batu dan 1 EWS bantuan dari BPBD Provinsi.
"Pemasangan tahun ini dilakukan di Dusun Celaket Desa Gunungsari dan satunya kami pasang di Desa Sumberejo. 1 unit EWS anggarannya sekitar Rp 106 juta.
ADVERTISEMENT