Potret Para Pencari Rumput Laut di Pantai Kondang Merak, Malang

Rumput laut berwarna merah kecoklatan yang banyak ditemukan di Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

TUGUMALANG.ID - Surutnya air laut pada pagi hari dimanfaatkan warga pesisir pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang untuk mencari rumput laut yang terbawa ombak pasang. Rumput laut ini, biasanya berserakan di bibir pantai.

Dalam satu hari warga bisa mengumpulkan sekitar 20 kg. Meskipun begitu, waktu mencari rumput laut ini terbatas. Hanya bisa dilakukan ketika air laut surut. Jika air kembali pasang, mereka pulang untuk istirahat.

Setelah terkumpul, warga menjemur rumput laut dan dijual ketika sudah kering.

Berikut adalah foto-foto para pencari rumput laut tersebut:

Dua perempuan tampak mengumpulkan rumput laut di kawasan bibir pantai Kondang Merak, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Mereka mewadahi rumput laut tersebut dengan menggunakan karung sebelum nantinya dibawa untuk dijemur dan dikeringkan. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Rumput laut tersebut kebanyakan terdampar karena ombak pasang dan banyak ditemukan di bibir pantai. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Mencari rumput laut ini hanya bisa dilakukan ketika air surut. Ketika air kembali pasang, mereka akan kembali untuk beristirahat. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Rumput-rumput laut yang mereka kumpulkan itu nantinya bakal mereka jual dengan harga sekitar Rp 7.000 per kilogramnya. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Seorang perempuan tampak sibuk memilah rumput laut yang akan diambil dan dikumpulkan. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Tampak seorang perempuan membopong karung berisi rumput laut di atas kepalanya untuk dibawa pulang. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Dalam satu hari, para pencari rumput laut ini bisa mengumpulkan rata-rata 20 kg rumput laut dalam satu hari. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)

Setelah terkumpul, nantinya rumput-rumput itu akan dijemur untuk dikeringkan kemudian dijual. (Foto: Bayu Eka Novanta/Tugumalang.id)