PPKM, Perhotelan di Malang Kembali Lesu

Konten Media Partner
14 Januari 2021 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Tingkat Okupansi Hanya 10 Persen

General Manager Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang, Aziz Sismono. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
General Manager Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang, Aziz Sismono. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Imbas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Malang, membuat sektor bisnis hospitality seperti dunia perhotelan kembali melesu. Tingkat okupansi hotel merosot tajam. Hanya mencapai 10 persen dari total kapasitas kamar yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Seperti diakui General Manager Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang, Aziz Sismono, bahwa penurunan okupansi ini tidak terjadi hanya saat PPKM atau PSBB saja. Meski tidak ada kebijakan itu, okupansinya juga sudah tipis.
''Pasca PSBB itu hanya mentok di angka 40 persen saja (okupansinya). Sejak ada lagi PPKM ini turun lagi merosot drastis hingga hanya sampai 10 persen saja, dari total 115 kamar yang kami sediakan,'' tuturnya, pada Kamis (14/1/2021).
Menurut dia, sosialisasi terkait PPKM ini dinilai terlalu mendadak. Sehingga, pihak hotel yang harus menanggung kerugiannya. ''Tentu kalau sosialisasinya bagus, orang akan mengerti dan kita tetap bisa berjalan dengan baik. Terlalu mepet dan akhirnya orang banyak yang mengira jika itu adalah PSBB, bukan pembatasan seperti yang diketahui,'' ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pemerosotan tingkat okupansi juga diungkapkan Marketing Communication Ascent Premiere Hotel, Nova Kurniawan. Di tempatnya, okupansi merosot tajam, hingga 20-30 persen saja kamar yang terisi. Padahal, pihaknya sudah memberlakukan berbagai promo dengan harga terjangkau.
''Kami ada paket promo Work From Hotel misalnya. Sudah termasuk dengan paket internet cepat, tapi ya rata-rata okupansi berada di angka 30 persen dari total 128 kamar,'' akunya.