Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Prajurit Brigif 18 Kostrad Kembangkan Sistem Pertanian Budikdamber
11 Juli 2020 15:56 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Tak ingin kalah dari petani, para prajurit TNI di Brigif 18 Kostrad ternyata lihai mengolah lahan pertanian sebagai upaya ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Komandan Brigif Para Raider 18 Kostrad, Kolonel Inf Ahmad Hadi Al Jufri, mengatakan jika program ketahanan pangan adalah program lama yang kini digalakkan kembali oleh TNI.
"Brigif Para Raider 18 Kostrad melaksanakan program ketahanan pangan ini dalam rangka mensupport program pemerintah," ungkapnya, saat dijumpai di Markas Brigif Para Raider 18 Kostrad, Jalan Raya Kemantren Jabung, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada Sabtu (11/7/2020).
Lanjutnya, bahkan Panglima Mayjend Tri Yuniarto juga menerangkan untuk mendukung masalah ketahanan pangan tersebut. "Kebutuhan pangan ini diprioritaskan untuk makanan para prajurit, tapi juga untuk masyarakat sekitar juga," papar Hadi.
Di sana ada lahan pertanian seluas 1,5 hektar untuk menanam sayur mayur seperti selada, sawi, kol, tomat dan jagung. "Biasanya ada sampai 1.000 prajurit yang merawat lahan pertanian di sini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa sayuran juga dijual kepada warga sekitar dengan harga lebih murah dari harga pasaran. "Sawi daging dipanen 30 hari setelah ditanam, per kilogram kita jual Rp 6 ribu dari harga normalnya Rp 7 ribu," ungkapnya.
Ada juga peternakan dan tambak yang dagingnya diolah untuk kebutuhan nutrisi para prajurit. "Kita memiliki peternakan ayam potong. Ada juga 17 sapi dan 30 kambing. Lalu ada juga 3 kolam ikan mulai nila dan lele," sambungnya.
Yang menarik, Brigif Para Raider 18 Kostrad ternyata mengembangkan Budikdamber atau Kebun dan Budidaya Ikan dalam Ember. Konsepnya ikan di dalam ember dan diatasnya ditanami sayuran.
"Budikdumber ini digunakan untuk ikan lele atau nila dan dikombinasikan dengan sayur mayur seperti sawi, kangkung atau selada diatasnya," paparnya.
Terakhir, Hadi mengungkapkan jika semua ini dilakukan agar para prajurit memiliki keahlian bertani setelah mereka pensiun dan tidak lagi bertugas.
ADVERTISEMENT
"Kita beri keterampilan pada prajurit agar bisa punya keahlian salah satunya pertanian saat mereka pensiun," pungkasnya.