Prof Hariyono, Rektor Universitas Negeri Malang Resmi Dilantik

Konten Media Partner
26 Oktober 2022 20:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelantikan dan serah terima jabatan Rektor UM periode 2022-2027. Foto / dok Humas UM
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan dan serah terima jabatan Rektor UM periode 2022-2027. Foto / dok Humas UM
ADVERTISEMENT
MALANG - Prof Dr Hariyono MPd resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Negeri Malang (UM), pada Rabu (26/10/2022). Pelantikan itu ditandai dengan prosesi Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor UM Periode 2022-2027 di Gedung Graha Cakrawala, UM.
ADVERTISEMENT
Prof Dr Hariyono MPd terpilih sebagai Rektor UM periode 2022-2027 menggantikan Rektor 2018-2022 Prof Dr AH Rofi'uddin MPd berdasarkan sidang pleno yang digelar tertutup oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Negeri Malang (UM) menggunakan sistem musyawarah mufakat.
Penandatanganan berita acara pengambilan sumpah, naskah serah terima jabatan dan pakta integritas oleh rektor UM periode 2018-2022 dan 2022-2027. Foto / dok Humas UM
Pemilihan rektor oleh MWA ini merupakan kali pertama sejak UM dinobatkan sebagai PTNBH pada 25 Nopember 2021.
Pelantikan rektor baru ini dipimpin langsung oleh Ketua MWA UM, Erik Setyo Santoso. Dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah, naskah serah terima jabatan dan pakta integritas.
"Alhamdulillah Prof Hariyono telah resmi dilantik sebagai Rektor UM Periode 2022-2027, dan kita pun telah menyaksikan acara serah terima jabatan dari Rektor UM periode 2018-2022 Prof Rofi’uddin kepada Prof Hariyono. Pada Sidang Majelis Wali Amanat hari ini, MWA juga telah menerima laporan akhir jabatan Rektor UM 2018-2022," kata Ketua MWA UM, Erik Setyo Santoso.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Erik Setyo Santoso, juga turut menyampaikan terima kasih sebab di bawah kepemimpinan Prof Rofi’uddin, banyak prestasi UM yang telah ditorehkan. Termasuk, beralihnya status UM dari perguruan tinggi BLU menjadi PTNBH. "Ini membuktikan bahwa UM telah berhasil menjalankan tatakelola yang baik," jelasnya.
Rektor Periode 2018-2022 Prof Rofi’uddin bersama Rektor Periode 2022-2027 Prof Hariyono. Foto / dok Humas UM
Maka, kepada rektor yang baru, ia berpesan, untuk membawa UM melesat jauh sebagai PTNBH. Termasuk, mampu melakukan kerja sama dengan para pemangku kepentingan dengan tatakelola yang baik, dan wajib mengelola dana yang diberikan oleh pemerintah dengan misi tertentu secara akuntabel. Baik secara keuangan maupin akademik.
"Sehingga, hasilnya merupakan kinerja dari PTNBH secara utuh dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. MWA, ketika memilih Rektor, telah menekankan harapan tentang UM 5 tahun kedepan. Menjadi perguruan tinggi unggul dan rujukan bidang kependidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan humaniora," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Senada, Rofi’uddin, juga turut menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama sivitas akademika maupun mitra yang mendukung perkembangan UM hingga saat ini.
Ia berharap, kepemimpinan yang baru ini mampu meningkatkan kualitas dan membawa UM melewati berbagai tantangannya ke depan sebagai PTNBH. Mulai dari bidang akademik, SDM, sarana prasarana, hingga income generating.
"Selaku Rektor PTNBH, sebenarnya ada satu pekerjaan yang berat. Kalau soal akademik itu memang tugasnya, tapi ada satu beban yang sangat berat yaitu mencari uang. Jadi PTNBH harus memiliki income generating kuat. Mulai tahun 2022 ini, setiap rupiah yang kita keluarkan harus kita hitung. Ini sebenarnya satu PR yang tidak bisa dipisahkan," tegasnya.
Sementara itu, Hariyono mengaku siap meneruskan tongkat estafet kepemimpinan, termasuk melanjutkan berbagai program yang telah dirintis oleh rektor sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Sebagai PTNBH, tugas kita tidak hanya menyerap dan memanfaatkan anggaran yang ada, tapi juga memanfaatkan potensi untuk pengembangan sekaligus pemanfaatannya supaya bisa dipertanggungjawabkan," urainya.
Selanjutnya, ia juga berkomitmen untuk mengembangkan SDM yang tidak hanya berorientasi pada fisik, melainkan intelektual dengan berbasis pengetahuan. Sebab, sejak awal mula UM didirikan, dimensi guru sebagai pendidik masih sangat kuat.
"Sebagai guru, pendidik, kami tidak hanya ingin menjadi guru bidang studi. Tapi juga guru peradaban yang menekankan learning capacity karena apa yang dipelajari sekarang, 5 tahun lagi belum tentu selaras," terang rektor yang juga Guru Besar di Fakultas Ilmu Sosial UM itu.
Rektor UM periode 2022-2027 Prof Dr Hariyono MPd. Foto / Feni Yusnia
Untuk itu, sosok yang juga pernah menjadi Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini juga ingin memaksimalkan pembelajaran berbasis digital. Sehingga, peran UM sebagai perguruan tinggi bisa memberikan layanan edukasi secara merata di hingga ke tempat yang sulit dijangkau melalui digitalisasi.
ADVERTISEMENT
"Sampai dengan tema-tema penelitian itu (mudah diakses) secara online di ruang digital, sehingga saudara kita yang diluar Kota Malang seperti Papua yang kesulitan belajar barangkali bisa dilayani oleh teman-teman UM. Kami ingin mengambangkan aplikasi tidak hanya untuk warga UM tapi juga warga luar UM," tegasnya.