Program Inkubasi Bisnis IIBF Malang Raya Dorong Gerakan Beli Produk dalam Negeri

Konten Media Partner
30 Maret 2021 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program Inkubasi Bisnis Batch 3 yang dihelat oleh Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Malang Raya, di Hotel Whiz Prime Kota Malang, pada Selasa (30/3/2021). Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Program Inkubasi Bisnis Batch 3 yang dihelat oleh Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Malang Raya, di Hotel Whiz Prime Kota Malang, pada Selasa (30/3/2021). Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Malang Raya menggelar program Inkubasi Bisnis yang diikuti kurang lebih 60 pebisnis Kota Malang, di Hotel Whiz Prime Kota Malang, pada Selasa (30/3/2021).
ADVERTISEMENT
Harapannya, selain menambah skill bisnis, juga lahir gerakan cinta dan membeli produk dalam negeri.
IIBF sendiri ingin menggagas gerakan cintai produk dalam negeri seperti yang sudah dilakukan IIBF di sejumlah daerah seperti 'Bela-Beli Kulon Progo', 'Bela-Beli Solo' dan lain-lain. Dari sini, suatu daerah bisa membangun perekonomiannya sendiri, mulai produksi hingga konsumsi.
Hal ini dikatakan Ketua IIBF Malang Raya, Joko Kris Busono, bahwa dari gerakan-gerakan yang sudah ada, terbukti efektif untuk menggeliatkan perekonomian suatu daerah.
Di Kulonprogo, kata dia malah bisa menekan angka kemiskinan hingga 7-8 persen. ''Itu semua hanya lewat gerakan beli produk lokal. Apalagi jika dimasukkan hingga tataran kebijakan,'' ungkapnya.
Selama ini, pihaknya juga sudah mengupayakan gerakan serupa hadir di Malang. Namun kata Joko, tanggapan dari pemerintah masih kurang. Dalam hal ini, peran pemerintah memang penting dalam efektivitas gerakan ini.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, jelas dia, IIBF sebatas inisiator. Selebihnya, pemerintah yang bisa memasifkan gerakan ini.
Dia juga mengatakan, gerakan ini sudah diaplikasikan di beberapa tempat seperti di Jatim oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, di Lamongan, Sidoarjo, Gresik, dan lain-lain.
''Masalah sebenarnya sederhana. Produk kita sebenarnya susah bersaing bukan karena kualitas yang tidak bagus, tapi karena kurang dibela saja. Di China, warganya ya pilih produk sendiri, makanya jadi negara maju,'' pungkasnya.
Sementara, Sekretaris Umum IIBF Jatim, Dicky Fanani, mengatakan bahwa program inkubasi ini juga dilakukan serentak di 5 kota berbeda di Jawa Timur selama 2-3 bulan terakhir. Mulai di Surabaya, Gresik, Tuban, hingga Banyuwangi.
Dalam program ini, diharapkan mencetak genarasi pebisnis kelas dunia dengan karakter nilai-nilai Islami. ''Di sini kita kenalkan fundamental business sesuai visi misi IIBF yaitu Building The Character and Wealth,'' paparnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sebatas pendidikan, namun dalam hal ini juga akan berlanjut hingga pendampingan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya. Apalagi, pasca dampak pandemi ini yang luar biasa.
Sebagai informasi, IIBF Malang Raya terbentuk sejak 2010. Hingga saat ini, sudah memiliki 100 lebih anggota aktif pebisnis semua kalangan mulai usaha mikro, menengah, hingga besar.
Di Jawa Timur, dari 38 Kota/Kabupaten, IIBF telah terbentuk di 25 daerah.(ads)