Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Pujon Kidul, 18 Tahun Jaga Tradisi Buka Puasa Bersama Sepanjang 2 KM
31 Mei 2019 21:47 WIB
Diperbarui 19 Juni 2019 11:11 WIB

ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID - Ratusan meja-meja ditata berderet. Berjajar. Memanjang hingga 2 kilometer. Di atasnya dipenuhi santapan dan hidangan warna-warni untuk takjil dan berbuka puasa. Suara sholawat nabi dan perkusi tradisional mengiringi riuhnya acara itu. Itulah tradisi acara bertajuk ‘Buka Bersama Terpanjang’ yang digelar oleh desa wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Jumat (31/5/2019) sore.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut sudah berlangsung selama belasan tahun dan seakan sudah mendarah daging bagi masyarakat Pujon Kidul. Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko membeberkan bahwa acara buka bersama terpanjang itu telah digelar selama 18 tahun lamanya.
"Ini agenda tahunan kita, yakni buka bersama terpanjang sepanjang 2 kilometer lebih. Warga masyarakat telah berpartisipasi sejak tahun 2001 hingga sekarang ini," terang Udi. Ia membeberkan bahwa acara sepanjang 2 kilometer lebih itu dilaksanakan di seluruh Dusun Krajan yang merupakan bagian dari Desa Pujon Kidul.
"Jadi acara ini selalu digelar setiap tahun, yakni pada bulan Ramadan pada hari ke-27. Jadi makanan dan minuman baik ringan hingga berat dikeluarkan semuanya, hingga akhirnya menjadi sepanjang sepanjang 2 km itu," bebernya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan bahwa awal tradisi ini adalah digunakan untuk menyambut sanak saudara yang telah tiba atau pulang kampung ke Desa Pujon Kidul. "Jadi ini sebenarnya adalah agenda silaturahmi dalam rangka menyambut saudara-saudara kita yang pulang mudik. Kemudian yang kedua adalah sebagai bentuk silaturahmi antara pemerintah Desa, Muspika, dan seluruh masyarakat dengan mengadakan agenda takjil dan buka bersama ini," imbuhnya.
Ia membeberkan bahwa acara ini terbuka untuk umum dan diikuti secara gratis untuk siapa saja, termasuk juga wisatawan yang berkunjung ke Pujon Kidul.
Ketika disinggung terkait biaya, pihaknya tidak bisa menggambarkan secara pasti lantaran semuanya dikelola dari masyarakat, bukan dari pemerintah desa. "Saya kira saya tidak bisa menyebutkan total jumlah biayanya. Karena itu semua dari masyarakat, mungkin satu meja itu minimal menelan biaya Rp100.000, dan itu tidak tahu berapa jumlah meja semuanya. Yang jelas semuanya dari masyarakat, karena ini adalah tradisi yang telah bertahun-tahun kita lakukan," bebernya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia juga menuturkan bahwa terdapa ribuan menu yang tersaji pada acara tersebut. Ia berharap bahwa acara tersebut bisa menarik kunjungan wisatawan ke Pujon Kidul di setiap Bulan Ramadan.
"Tentu selain silaturahmi, diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan. Karena ini menjadi acara wisata di bulan Ramadan dan banyak juga saudara-saudara kita yang mudik, barang kali ini bisa menjadi atraksi wisata Ramadan. Harapannya seperti itu ke depan," pungkasnya. Ia juga menjelaskan bawha ada pertunjukan dari musik perkusi patrol dan juga sholawatan di beberapa titik untuk menghibur pengunjung.
Reporter: Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq