Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wali Kota Malang: Beliau Orang Baik dan Dedikasi Tinggi
ADVERTISEMENT
MALANG - Kabar duka datang dari dunia pendidikan Kota Malang, khususnya sivitas akademika Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Rektor ITN Malang, Prof Dr Ir Kustamar MT, tutup usia, pada Senin (8/2/2021). Rektor yang menjabat untuk periode 2019-2023 itu, wafat di usia 57 tahun.
ADVERTISEMENT
Rektor ITN ke-10 itu menghembuskan nafas terakhir pada sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Jenazah akan dikebumikan di TPU Jambangan, Pandanwangi, Kota Malang.
Kepala Humas ITN Malang, F X Ariwibisono, menuturkan dalam beberapa bulan terakhir, kondisi Kustamar memang mulai sakit-sakitan. Namun dia memastikan, almarhum sakit bukan akibat paparan COVID-19. ''Kondisi beliau beberapa bulan ini memang tidak sehat. Tapi saya pastikan bukan karena itu (COVID-19)," ujarnya.
Sementara itu, di rumah duka, di Jalan Simpang Sulfat Utara Nomor 9, gelombang takziah terus datang. Turut hadir melayat Wali Kota Malang, Sutiaji dan sejumlah pejabat lain seperti Sekda Kota Malang, Wasto.
Didapuk menjadi pembicara sebelum melepas jenazah, Sutiaji mengaku dirinya sudah mengenal sosok almarhum sejak lama.
ADVERTISEMENT
Kustamar, kata Sutiaji, merupakan sosok yang berdedikasi dalam kerjanya. ''Saya sahabatan sudah lama jauh sebelumnya. Meski belum jadi rektor itu dia kerjanya luar biasa. Tidak banyak bicara tapi banyak bekerja,'' kisahnya.
Sebagai sahabat lama dan juga atas nama Pemkot Malang, dia turut berduka cita atas kepulangan almarhum. Mengingat jasa dan kontribusinya untuk Kota Malang juga cukup luar biasa.
''Kami kehilangan seorang akademisi, juga kehilangan bagian kami (Pemkot Malang). Mari bersama kita doakan agar segala amal ibadahnya diterima Allah SWT,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Rektor I ITN Malang, Dr IR Limpraptono, juga mengaku terkejut atas kabar duka ini. Namun, kondisi Kustamar memang sempat mengalami sakit hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Usai sembuh, kondisinya kemudian drop lagi. ''Itu sudah berlangsung sejak November 2020 lalu. Dari sini mungkin Tuhan berkehendak lain,'' kisahnya.
ADVERTISEMENT
Atas nama sivitas akademika ITN, dirinya berterima kasih atas dedikasi dan jasa Prof Kustamar untuk mengembangkan ITN Malang menjadi kampus terbaik. "Apalagi sebelum meninggal, beliau juga telah meraih gelar guru besar. Tentu, itu membawa kebanggaan bagi kami," ujarnya.